Bupati Ipong Akan “Sulap” 100 Desa di Ponorogo Jadi Desa Wisata

oleh -119 Dilihat
oleh
Ipong Muchlissoni di acara Grebeg Suro 2018 di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Senin (10/9/2019).

PONOROGO, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo membuat gebrakan baru. Dibawah kepemimpinan Bupati Ipong Muchlissoni, Pemkab Ponorogo akan “menyulap” seluruh desa-nya menjadi desa wisata.

“Kita perrsiapkan seluruh desa di Ponorogo menjadi desa wisata. Dari 281 desa, tahun 2017 kemarin saya SK kan sebanyak 100 desa yang disiapkan menjadi desa wisata,” kata Ipong Muchlissoni ketika ditemui di acara Grebeg Suro 2018 di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Senin (10/9/2019).

Untuk menjadikan desa wisata, Ipong menyebut tahun 2018, pihaknya telah menyeleksi desa-desa tersebut. Tahun depan, baru diputuskan desa mana yang benar-benar menjadi desa wisata.

“Saya punya cita-cita sebanyak 50 desa wisata saja yang memiliki kriteria sesuai ketentuan itu sudah bagus. Saya ingin pariwisata di Ponorogo bisa tumbuh berkembang,” ujarnya.

Kriteria itu, lanjutnya, pertama harus memiliki infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Kedua, kesiapan warga dalam menyambut datangnya wisatawan. Ketiga, materi wisata harus ada.

“Yang ketiga itu yang lebih penting. Yang ditonjolkan desa itu apa. Apakah budaya, alam atau tradisi yang dilakukan masyarakat desa itu. Nah, tiga kriteria harus ada. Atau minimal salah satu harus ada,” jelasnya.

Salah satu desa yang sudah cukup memenuhi desa wisata, menurutnya, adalah desa Karangpatihan. Desa ini mengandalkan alam dan tradisi, seperti membatik secara ciprat. Kampung Karangpatihan juga berhasil mengatasi masalah orang idiot.

Lalu, Desa Ngebel yang memiliki alam yang bagus. “Ada juga desa lain yang mengandalkan alam dan tradisi, seperti Desa Sukorejo dan Glinggan yang mengandalkan tradisi,” ungkapnya.

Sebelum menjadi Bupati, Ipong mengaku diminta Undang-Undang untuk membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tahun ke empat RPJMD ini, dia tetapkan sebagai tahun wisata.

“Dengan tahun wisata ini, saya berharap  seluruh fokus pembangunan dari berbagai sektor bagaimana wisata bisa mendatangkan wisatawan ke Ponorogo,” ucapnya.

Mulai tahun 2016 hingga 2018, tambah Ipong, sudah dimulai persiapannya. Dimulai dengan perbaikan infrastruktur, mempromosikan Reog Ponorogo ke berbagai daerah dan manca negara.

“Tahun ini, kita diundang Kedutaan Besar Indonesia di Jepang, untuk mengisi acara dalam rangka peringatan 60 tahun persahabatan Indonesia dan Jepang. Saya kirim Reog Ponorogo ke Hiroshima Flowershow dan Fukoka Donhataka Dontako yang diikuti oleh 120 negara,” paparnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.