Bupati Jember Pastikan Penyaluran Beras Kemensos Harus Tuntas

oleh -98 Dilihat
oleh
Bupati Faida bersama Kepala Bulog Jember.

JEMBER, PETISI.COSebelum penyaluran bantuan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), sebelumnya pihak Bulog dan Transporter memastikan kondisi beras layak.

Sebanyak 111.211 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Jember akan menerima bansos beras dari Kementerian Sosial.

Dalam apel peluncuran bantuan Selasa (22/9/2020) yang bertempat di gudang Bulog Jember, Bupati Jember dr. Hj. Faida MMR menyampaikan, bantuan ini tidak boleh dialihkan, dikurangi, dan tidak boleh dipindahkan, tidak boleh diberikan sebagian. “Harus diberikan tuntas sesuai hak masing-masing,” kata Bupati.

Lebih jauh bupati mengatakan Beras diberikan kepada KPM PKH,  untuk membantu meringankan para penerima selama masa pandemi Covid-19. Bantuan beras  diberikan untuk tiga bulan. Penyalurannya dua kali. Pertama, Selasa 22 September 2020, untuk penyaluran bantuan bulan Agustus dan September.

“Jadi 15 kg dikali 2 jadi 30 kg,” jelasnya.

Penyaluran kedua pada bulan Oktober. Masing-masing KPM setiap bulan mendapat 15 kg, diantar ke titik paling dekat dengan rumah penerima.

Pada masa pandemi, penyaluran melibatkan jasa pengiriman serta melibatkan 357 pendamping PKH, 31 koordinator kecamatan, dan 4 koordinator kabupaten. Pendampingan penyaluran untuk memastikan penerima sesuai data.

Menurut Bupati Faida dirinya senang, bangga, serta bersyukur karena beras yang didistribusikan merupakan produk Jember.

“Saya sudah mencoba nasi dari beras kualitas medium dan sangat layak. Semua ini produk lokal petani Jember yang diserap langsung oleh Bulog Jember,” ungkapnya.

Kepala Bulog Jember, Budi Sultika, menyatakan, pihaknya memiliki stok 40 ribu ton beras. Semuanya beras asli dari Jember. Beras yang dibagikan merupakan beras medium dari gudang Bulog dan tidak tercampur oleh beras lain.

“Beras yang dibagikan, terlebih dulu diolah dan dipastikan tidak ada partikel atau hama di dalam karung,” terangnya.

Untuk memastikan proses itu, dilakukan pengawasan dengan sistem piket.

“Sebelum penyaluran, kami dengan transporter wajib memeriksa kualitas dan kuantitas terlebih dulu sebelum disalurkan. Juga dilakukan monitoring yang dilaksanakan oleh Dinsos dan pendamping PKH,” jelasnya.

Apabila ada kualitas beras yang tidak layak, bisa ditukar ke gudang Bulog. Ini dapat dikomunikasikan dengan penyalur ke gudang Bulog. (eva)

No More Posts Available.

No more pages to load.