LAMONGAN, PETISI.CO – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dan Anggota DPRD Jawa Timur, Mathur Husyairi minta Pemprov. Jawa Timur supaya mendesak Galangan Kapal Prakitri Hasta Darma segera memperbaiki dermaga Paciran, Lamongan. Keduanya juga berharap Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) meminta pertanggunganjawaban Satuan Kerja (Satker) yang ditunjuk Kementerian Perhubungan untuk perbaikan kembali dermaga petikemas dan curah cair milik Pemprov Jawa Timur yang ambrol 17 September tahun 2020 akibat disandari Kapal Perintis Sabuk Nusantara 111.
Menurut Yuhronur Efendi yang baru saja menerima penghargaan atas kinerja daerahnya dalam rangka peringatan puncak Hari Pers Nasional ke -13 di Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu, menurutnya kerusakan demaga petikemas dan curah cair Paciran, Lamongan merugikan Pemkab Lamongan.
Ditambahkannya, pelabuhan mempunyai multifplier efek bagi perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Lamongan.
Sementara itu, anggota DPRD Jatim, Mathur Husyairi menyayangkan jika aset pemprov tersebut mengalami kerusakan baik oleh faktor alam apalagi karena benturan dari kapal atau benda lainnya.
“Seharusnya ini diurus oleh pihak pelabuhan khususnya Dishub Jatim dan ini tentunya merugikan masyarakat serta menghambat perputaran ekonomi dan bongkar muat barang di pelabuhan,” tegas politis dari Partai Bulan Bintang tersebut.
Ditambahkannya, Dishub dan pihak pengelola pelabuhan harus turun tangan, jika ada pihak yang salah seharusnya ada sanksi dan perhitungan yang sesuai aturan.
Seperti dibertitakan sebelumnya, Dermaga Kargo dan curah cair Pelabuhan UPT Pengumpan Regional (UPPR) Lamongan ambrol disandari kapal perintis Sabuk Nusantara 111 (1200 GT). Dengan rusaknya dermaga tersebut semua kegiatan bongkar muat kargo dan curah cair macet dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi Pemprov Jawa Timur khususnya pendapatan asli daerah (PAD) .
Menurut Kepala UPT PPR Achmad Fadil meralat penjelasan sebelumnya, kerusakan bukan ditabrak tetapi disandari Kapal Perntntis Sabuk Nusantara 111. Dermaga yang dibangun tahun 2014 tersebut dapat menampung kapal 1000 DWT.
“Sejak rusak dermaga tidak bisa difungsikan,” jelasnya.
Dijelaskan pula, Kapal Sabuk Nusantara 111 2000 DWT yang pada waktu itu belum diserahkan ke pihak Kementerian Perhubungan untuk difungsikan dalam program tol laut sandar di dermaga selama 10 bulan tanpa mesin. Pihak pembuat kapal PT. Prakitri Hasta Darma (PHD) sanggup mengganti kerusakan dermaga sebesar Rp 1,8 M, akan tetapi sampai saat ini belum direalisasikan.
Sementara itu PT. PHD melalui juru bicaranya, Prasetyo membenarkan insiden yang terjadi pada tahun 2020 itu dan ada kesanggupan dari pihaknya untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Kronologinya menurut Prasetyo, pada Kamis 17 September 2020 telah terjadi kerusakan di dermaga sebelah selatan milik UPT Pelanbuhan Pengumpan Regional Lamongan akibat cuaca buruk di areal tersebut. Panjang kerusakan 62,8 meter dengan detail kerusakan pada bagian fender dan keintein di sebelah utara dermaga.
Kapal yang bersandar saat itu, menurut surat pernyataan kesanggupan memperbaiki dermaga ditandatangani Dirut PT PHD, Irfan Dian Putra Lubis pada tanggal 29 September 2020 yang dikirim melaului pesan pendek telepon seluler menyebutkan, Kapal Sabuk Nusantara 111, panjang 68,40 m, lebar 12 m.
“Kami saat ini sedang mengalama kesulitan finansial dan saat ini kita sedang menjual aset di paciran berupa sebidang tanah kurang lebih luas 21.099m2,” ungkap Pasetyo dan sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak pelabuhan.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Jawa Timur, Pelabuhan Paciran sendiri telah melayani kapal barang dengan beberapa komoditi antara lain Limestone dengan tujuan Cilegon sebanyak 7.500 ton/bulan, Dolomithe dengan tujuan Palembang (Pupuk Sriwijaya) sebanyak 3.000 ton/bulan, dan Kalsium ke Kalimantan sebanyak 184 kontainer/bulan. Dari layanan tersebut, kenaikan PAD pada 2019 mencapai Rp250 juta.
Sedang pada 2020 mencapai Rp800 juta. Dalam satu kesempatan, Kepala Dishub Jatim Nyono menyebut, pembangunan dermaga 3 dan 4 pelabuhan Paciran sudah rampung sejak 2020. Terkait peningkatan kargo yang cukup signifikan, Nyono mengungkapkan bahwa dirinya berharap target PAD Rp. 1,5 M bisa tercapai pada tahun 2021. (oki)