Caleg PDI Perjuangan Dapil 5 DPRD Surabaya, Hadrean Renanda: Ingin Miliki Nilai Berbeda

oleh -543 Dilihat
oleh
Hadrean Renanda bersama Trisna Lulung pada acara Podcast Judes

SURABAYA, PETISI.CO – Studio Podcast Judes (Jurnalis Dewan Surabaya) kehadiran tamu, seorang politisi muda kota Surabaya, yaitu Hadrean Renanda, dalam bincang seru bersama host Trisna Lulung dengan jargon ‘ngobrol santai tapi bernilai’, Rabu (13/12/2023).

Hadrean Renanda merupakan salah satu elit  DPC Partai PDI Perjuangan Kota Surabaya yang memegang posisi strategis sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Bidang Ideologi dan Kaderisasi.

Selain di posisi tersebut, Hadrean juga menjabat Kepala Bandiklat DPC PDI-Perjuangan kota Surabaya serta sejumlah jabatan pada organisasi pemuda lain, yaitu Sekretaris DPD Taruna Merah Putih Jawa Timur yang diketuai Eri Cahyadi, sebagai Wakil Bendahara DPD KNPI Jawa Timur diketuai Gus Ipin Trenggalek. Selain juga aktif di HIPMI Jatim, juga di Gerakan Ekonomi Kreatif Jawa Timur.

Hadrean Renanda mengatakan, bergabung di PDI Perjuangan kurang lebih sudah 15 tahun lalu, yang awalnya bergabung di Taruna Merah Putih  sayap Partai PDI Perjuangan.

“Dari Taruna Merah Putih itulah saya kenal dengan PDI Perjuangan dan mulai belajar, hingga timbul rasa cinta pada PDI Perjuangan,” ujarnya.

Pada tahun 2009 mulai menjadi Caleg untuk pertama kali, dengan niat membantu mencari suara partai untuk di DPR RI Dapil Malang Raya.

Menerima penghargaan dari Ketua Umum Hj. Megawati Soekarnoputri sebagai caleg termuda dari PDI Perjuangan tahun 2009, selanjutnya 2014  mewakili Dapil Jatim 8 yang meliputi Jombang, Mojokerto, Nganjuk, Madiun.

Motivasi untuk mengikuti kontestasi  di dewan adalah hanya ingin mewakili masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya atau menjadi kepanjangan suara, telinga dan mulut dari masyarakat sekitar yang terwakili pada dapil tersebut.

Hadrean Renanda menjalin persaudaraan turun kebawah menampung aspirasi warga

“Ketika menjadi anggota legislatif, harus rajin turun ke bawah untuk mendengarkan aspirasi mereka yang akan ditampung dan disampaikan pada lingkup tertentu, baik itu dipemerintahan daerah ataupun di DPR RI,” tutur Hadrean.

Menjadi caleg atau menjadi anggota dewan bukan sebuah pekerjaan, tapi sebuah bentuk pengabdian. “Maka dari itu, ketika saya bertarung mulai awal sampai hari ini, berkomitmen tidak mau melakukan yang namanya politik uang, karena kita mau benar-benar jujur, dan mempunyai nilai yang berbeda dari yang lain.”

Untuk meraih suara pemilih, yang pertama dia lakukan adalah rajin turun ke bawah. “Kedua adalah di setiap wilayah yang didatangi selalu menyampaikan bahwa memilih anggota dewan itu harus sesuai hati nurani, bukan karena menerima apa atau mendapat apa,” tuturnya

Ditambahkan juga, bahwa, saat ini banyak pihak yang memberikan sesuatu atau janji-janji harapan kepada masyarakat, dengan tujuan mendapatkan simpati.

“Semua  itu yang harus dihindari, karena setiap turun ke bawah, saya selalu punya prinsip, yaitu satu hal saya ingin menambah saudara, karena bagi saya semakin banyak saudara maka semakin tambah rezekinya,” ujarnya.

Turun ke bawah, katanya, bukan hanya saat akhir-akhir ini ketika diputuskan menjadi caleg Dapil 5 DPRD Kota Surabaya. Namun memang sudah rajin turun ke masyarakat sejak 2 tahun lalu, bahkan semenjak membantu Pilwali Kota Surabaya, jadi sudah banyak wilayah-wilayah yang memang sudah dibantu.

Bertemu dengan masyarakat tentunya menjaring aspirasi apa yang paling krusial yang diungkapkan masyarakat, ketika banyak problematika di dalam kehidupan bermasyarakat.

“Banyak hal-hal yang menurut kita biasa, tapi menurut mereka sesuatu yang mereka butuhkan, contoh hal sederhana masalah permakanan, orang meninggal butuh ambulance.

Lelaki yang dianugerahi tiga orang anak dari seorang istri yang berprofesi seorang dokter ini mengatakan,keluarga memang mau tidak mau harus mendukung karier politiknya.

“Yang kasihan anak, karena sering ditinggal sampai pulang malam, kasihan, tapi mereka menyadari,” ujarnya.

Modal utama pertarungan kontestasi ini adalah persaudaraan, “Jadi saya setiap turun ke daerah selalu minta izin untuk dijadikan saudara, dijadikan keluarga, dijadikan adik, dijadikan anak,  paling tidak karena kita punya saudara-saudara, banyak mereka pasti bantu.(joe)

No More Posts Available.

No more pages to load.