Demo di Semarang Memanas, Massa Mencoba Jebol Pintu Pagar Gedung DPRD Jateng

oleh -127 Dilihat
oleh
Ribuan Mahasiswa saat melakukan demonstrasi di depan kantor Gubernur dan DPRD Jateng

SEMARANG, PETISI.CO – Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Semarang Raya dan aliansi masyarakat Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) memadati Jalan Pahlawan depan kantor Gubernur dan DPRD Jawa Tengah menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Kamis, 8 September 2022 mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Dalam aksi demo ini ada 4 tuntutan yang mereka suarakan yakni menolak kenaikan harga BBM, berantas mafia migas dan tambang, tunda pengesahan RKUHP dan revisi pasal-pasal bermasalah dan tuntaskan kasus pelanggaran HAM.

“Hari ini kita di sini adalah menjawab keluhan rakyat kawan-kawan. Akibat dari kenaikan harga BBM menjadikan sembako juga ikutan naik. Apalagi kita baru saja menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir ini,” teriak salah satu orator di atas mobil komando.

Ketua HMI kota Semarang Ilham Rosyid Hasibuan mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi saat ini hanya akan menyusahkan rakyat kecil.

“Kehadiran kami di sini untuk aksi damai. Semoga dengan unjuk rasa kami di sini bisa didengarkan pemerintah,” ujarnya.

Para mahasiswa menganggap, kebijakan pemerintah tersebut selain membuat harga sembako naik juga akan berdampak kepada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

“Hari ini kita tunjukkan, buruh, nelayan, mahasiswa bersatu. Kita mengharapkan pemerintah mendengarkan tuntutan kita. Kita menolak kenaikan BBM yang sudah ditetapkan pemerintah,” ucap orator perwakilan buruh dari Cepu yang bekerja di sektor migas.

“Hubungan buruh tentunya tidak terlepas dari mahasiswa. Maka dari itu, pada hari ini kita hadir di depan gedung ini untuk kompak menolak kebijakan pemerintah yang tidak pro dengan rakyat,” lanjutnya.

Para mahasiswa dan buruh yang melakukan demonstrasi pada prinsipnya meminta agar pemerintah segera membatalkan kenaikan harga BBM.

Terlihat para mahasiswa dari beberapa universitas ikut dalam aksi demonstrasi tersebut diantaranya dari Unwahas, Unnes, Undip, UIN Walisongo, Unisulla dan beberapa kampus lain di Kota Semarang.

Hingga pukul 17.30 WIB, karena merasa aksinya tidak ditanggapi, para mahasiswa berusaha merangsek masuk ke dalam gedung DPRD dan berusaha menjebol pintu pagar. Namun usahanya gagal karena pagar didesain sangat kokoh ditambah barisan polisi yang menjaga sangat ketat. (lim)