Di Jatim Tersisa 11 Daerah Berstatus Zona Merah

oleh -98 Dilihat
oleh
Situasi kab/kota Jatim berdasarkan 10 indikator dari Gugus Tugas Pusat.

SURABAYA, PETISI.CO – Zona merah Covid-19 atau kategori resiko tinggi di Jawa Timur (Jatim) saat ini  menyisakan 11 Kabupaten/Kota. Kesebelas kab/kota tersebut, meliputi Kota Surabaya, kab Sidoarjo, Gresik, Pamekasan, Jombang, Malang, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Kota Batu dan Kota Mojokerto.

Sedangkan, lima kab/kota yakni Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, dan Kota Blitar telah berganti status menjadi zona kuning atau resiko rendah.

Sementara itu, 22 kab/kota lainnya berstatus zona orange atau resiko sedang. Yaitu kab Sampang, Bondowoso, Madiun,

Blitar, Jember, Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sumenep, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Pacitan, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Madiun dan Kota Probolinggo.

“Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (10/6/2020).

Dijelaskan, sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, risiko kenaikan kasus Covid-19 terbagi menjadi empat. Zona merah (Risiko Tinggi), zona orange (Risiko Sedang), zona kuning (Risiko Rendah) dan zona hijau (Tidak Terdampak).

Jatim sendiri, lanjutnya, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19. Ada kenaikan di beberapa daerah, sebaliknya juga ada penurunan. Bahkan tidak ada penambahan kasus tujuh hari berturut- turut sehingga statusnya menjadi kuning atau resiko rendah.

Pun dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian yang terkontrol. Sementara angka kesembuhan secara prosentatif terus mengalami peningkatan.

Kapasitas rumah sakit rujukan  di beberapa daerah di Jatim pun relatif mencukupi, Bahkan di beberapa daerah seperti Magetan, Madiun dan Ngawi jumlah bed yang tersedia masih  lebih. Tetapi sebaliknya ada beberapa daerah seperti Surabaya dan Sidoarjo jumlah bednya  masih belum mencukupi.

“InsyaAllah dalam seminggu ke depan jika kedisiplinan meningkat kurva di Jatim bisa semakin melandai, bahkan menurun dan seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa segera masuk dalam tatanan hidup normal baru (new normal),” ujarnya.

Menurutnya, zonasi covid ini jangan sampai membuat masyarakat lengah sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan. Jika itu terjadi, maka bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19.

“Ini yang harus kita hindari. Tetap waspada, disiplin,  jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama,” pungkasnya.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.