Di Purbalingga, Warga Anggap Ganjar Wonge Dewek

oleh -131 Dilihat
oleh
Ganjar safari politik di Purbalingga

PURBALINGGA, PETISI.CO – Ganjar Pranowo mendapat sambutan luar biasa dari warga saat bersilaturahmi ke Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (15/1/2024). Warga menganggap calon presiden nomor urut 03 itu “wonge dewek” atau berarti keluarga sendiri.

Ribuan warga yang berlatar belakang petani, seniman, pelaku UMKM dan tokoh muda sudah bersiap menyambut kedatangan Ganjar di komplek objek wisata Owabong Purbalingga. Mereka menyuguhkan kesenian tari dan musik bambu untuk mengiringi Ganjar menuju ke lokasi acara.

Pantauan di lokasi, warga tampak berebut salaman dan berfoto bareng dengan Ganjar. Riuh tepuk tangan warga terus menggema hingga Ganjar tiba di lokasi acara.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menyampaikan soal modernisasi pertanian sebagai solusi pengembangan pertanian terutama pangan. “Modernisasi pertanian harus dilakukan. Selain mengembangkan pertanian juga bisa mengajak anak muda untuk bertani,” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah harus hadir dengan menyiapkan sarana dan prasarananya. Sehingga pertanian lebih maju. “Kemudian modernisasi mekanisme harus dilakukan. Seperti alat, mesin, pupuk, dan lain sebagainya,” paparnya.

Selain pertanian, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga berkomitmen membawa UMKM naik kelas. “Kita waktu bersama Pemprov Jateng bikin hetero space untuk membantu UMKM naik kelas. Itu yang akan kita lakukan agar UMKM maju,” tuturnya.

Petani Purbalingga bernama Mugianto mengaku bahwa solusi yang ditawarkan Ganjar sangat konkret. “Pak Ganjar bagus memperhatikan pertanian modern yang buat maju pertanian,” katanya.

Menurutnya, Ganjar bukanlah orang asing bagi warga Purbalingga. Apalagi, istrinya, Siti Atikoh seorang cucu ulama besar asli Purbalingga, KH Hisyam. “Pak Ganjar iku wonge dewek. Kalau ke Purbalingga ya seperti ketemu sedulur,” imbuhnya.

Belva, seniman muda juga merasa Ganjar sangat dekat dengan warga Purbalingga. “Iya, Pak Ganjar wonge dewek. Beliau juga dua periode jadi Gubernur Jateng. Waktu itu Pak Ganjar perhatian kepada masyarakat, termasuk seniman. Ada program yang memang perhatian kepada seniman,” tandasnya.

Masih di Purbalingga, Ganjar Pranowo kembali menanggapi soal keinginannya menghapus batas usia pelamar kerja. Ganjar tetap berkomitmen memberikan hak setiap warga negara secara adil, termasuk hak mendapatkan pekerjaan.

“Jadi banyak orang yang hari ini menyampaikan, ‘saya itu masih muda tapi kok tidak bisa masuk bekerja’. Rasanya tidak fair juga kan,” ucapnya.

Menurutnya, ukuran kerja dapat dilihat dari tes fisik dan kemampuannya. Ukuran kerja, bukan sekadar persoalan umur, tua dan muda. “Ukuran kerja itu bisa dilihat dari tes fisiknya, kemampuannya bukan berarti yang muda selalu bisa dan yang tua dianggap tidak bisa,” cetusnya.

Maka, capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu ingin menghapus batas usia pelamar kerja. “Kita akan memberikan suasana yang fair karena kerja itu adalah hak segala warga negara,” terangnya.

Komitmen itu juga disampaikan Mahfud MD usai mengunjungi Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga’an Bangil di Kabupaten Pasuruan, Jumat (12/1). Mahfud menanggapi adanya lowongan kerja di salah satu bank yang menetapkan batas maksimal usia pelamar 24 tahun.

“Kalau hanya keputusan menteri atau mungkin keputusan gubernur BI (Bank Indonesia), nanti bisa pemerintah lebih mudah untuk mengajak mengubah. Tinggal revisi undang-undang (UU) atau apa,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.