Di Unair, Tiga Dubes ASEAN Bicara Manajemen Bisnis Global

oleh -115 Dilihat
oleh

SURABAYA, PETISI.CO – Masyarakat dituntut untuk mengantisipasi dan melakukan sejumlah persiapan dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Tak terkecuali bagi mahasiswa. Mereka harus mempunyai wawasan luas menyongsong era ekonomi digital.

Memahami kondisi makro dan kondisi global tentunya penting bagi mahasiswa bukan hanya untuk proses pembelajaran saja, tapi bagaimana untuk bisa masuk ke dunia paraktisnya.

Hal itu terungkap dalam seminar bertema Global Business Management “ASEAN  Politic & Economy Map In Digital Era” yang digelar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair), di Aula Fajar Notonegoro, Unair Surabaya, Senin (29/10/2018).

Seminar itu menghadirkan tiga duta besar (dubes) untuk ASEAN. Yakni, HE. Amb. Tan Hung Seng dubes Singapura untuk ASEAN, HE. Amb. Min Lwin dubes Myanmar untuk ASEAN, dan dubes Indonesia untuk ASEAN HE. Amb. Ade Padmo Sarwono. Serta, Theo Lekatompessy yang merupakan presiden komisioner PT Humpus Intermoda Transportasi.

Dalam kesempatan ini tiga dubes itu juga memberikan wawasan bagaimana perkembangan ASEAN saat ini. Poin yang bisa diambil, tiga dubes yang hadir memberi wawasan dan masukan masa depan di era digital, termasuk juga kondisi politik ekonomi terutama perubahan teknologi.

“Saat ini, ASEAN berada diantara kondisi politik dan ekonomi dua kutub, yakni Amerika dan China. Di sini ASEAN berdiri mandiri untuk tidak berada di salah satu dua pihak itu, tapi jadi komunitas yang lebih independen,” kata HE Amb Tan Hung Seng.

Dr Gancar Candra Premananto SE MSi, Koordinator Prodi S2 Magister Manajemen yang juga panitia dalam acara itu, mengaku FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Airlangga mendapat kehormatan dengan hadirnya tiga dubes ini.

“Di acara ini kita mendapat kehormatan dengan kedatangan beberapa dubes untuk ASEAN. Mereka memberikan wawasan kepada mahasiswa S1, S2 dan S3,” ungkapnya.

Ke depan mahasiwa dituntut untuk bisa masuk ke dunia praktisnya. “Terutama untuk mahasiswa magister manajemen mereka kita ekspos dengan masalah globalisasi sehingga ada mata kuliah global bisnis manajemen,” imbuhnya.

Bagi mahasiswa sendiri ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyambut era digital. Diantaranya, mereka diperkenalkan bagaimanapun berkomunikasi dengan Bahasa Inggris menjadi suatu keharusan bagi kita untuk menjalin relasi dengan pasar global.

“Selain itu, pemahaman terhadap kondisi makro baik kondisi ekonomi politik bukan hanya Indonesia saja secara regional tapi juga global internasional. Karena berbisnis kalau tidak pahami itu tak bisa jalan,” ungkapnya.

Satu hal lain yang diperlukan dalam menghadapi persaingan global adalah networking. “Kita harapkan dengan hadir di acara ini mereka punya network dengan para dubes,” ucapnya.(bm)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.