BLITAR, PETISI.CO – Sebulan pasca dimulainya pembangunan Rumah Sakit di Srengat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar menggelar evaluasi laporan perkembangan pembangunan RS tersebut bersama Bupati Blitar, di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Selasa (23/10/2018).
Pembangunan Rumah Sakit di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar tersebut, sudah mulai dilakukan sejak awal September 2018 lalu. Evaluasi bersama pimpinan ini untuk melaporkan progres pembangunan Rumah Sakit Srengat. Rencananya, evaluasi bersama pimpinan ini akan digelar rutin setiap sebulan sekali.
“Kalau rapat evaluasi teknis sudah rutin kita lakukan setiap seminggu sekali. Tapi untuk evaluasi dengan pimpinan kita agendakan minimal 1 bulan sekali. Tentunya evaluasi ini untuk melaporkan progres pembangunan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Kuspardani, Selasa (23/10/2018).
Lebih lanjut Kuspardani menyampaikan, untuk kedepannya, evaluasi direncanakan akan digelar langsung di lokasi pembangunan RS Srengat. Menurutnya, hingga saat ini masih belum banyak progres pada pembangunan, mengingat masih mulai dikerjakan sekitar sebulan.
“Kita melihat ini pekerjaan yang luar biasa, karena tiang pancang yang jumlahnya 300 lebih sudah terpasang semua. Bahkan urukan volume juga luar biasa, sebab lebih dari 9 ribu meter kubik sudah bisa terlaksana,” jelas Kuspardani.
Sementara itu, Bupati Blitar, Drs H Rijanto MM mengatakan, dalam evaluasi tersebut sudah dipaparkan terkait progres pembangunan Rumah Sakit Srengat oleh kontraktor, menegemen konstruksi, maupun pengawas perencana. Selain itu, masukan dan saran dari semua pihak dalam evaluasi tersebut sangat positif.
“Tentunya ini menjadi catatan dan masukan agar bekerja benar-benar profesional sesuai dengan aturan. Ini kan dana dari negara, dari rakyat, tentu diyakini bisa menjadi kebanggaan semuanya dan bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Blitar bagian barat,” imbuh Bupati Blitar.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan Rumah Sakit Srengat dilakukan secara multi years melalui APBD Kabupaten Blitar dengan anggaran sebesar Rp. 180 miliar. Untuk tahun ini dianggarkan Rp 90 miliar, dan tahun 2019 dianggarkan Rp 90 miliar. (min)
