Dinkes Kabupaten Malang Siapkan Jurus Jitu Tekan Stunting

oleh -282 Dilihat
oleh
Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang

MALANG, PETISI.CO –  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menyiapkan beberapa jurus dalam menekan angka kekurangan gizi anak (stunting) dengan memberikan asupan vitamin dan gizi dengan melibatkan secara masiv melalui ibu hamil dan menyusui.

Plt.Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang Mursyidah , Menuturkan, keberhasilan menurunkan stunting harus melibatkan banyak stakeholder.

Selain Dinas Kesehatan, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain juga turut berperan. Misalnya dinas yang terkait dengan pangan bervitamin dan protein seperti Dinas Perikanan. Selain itu, ada juga organisasi masyarakat yang dilibatkan.

Termasuk Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang. “Kader PKK di seluruh Kabupaten Malang, kebanyakan adalah kaum wanita. Mereka lah yang berperan dalam memperbaiki gizi anak,” paparnya, Rabu (6/7/2022).

Sementara itu, stunting di Kabupaten Malang sudah mengalami penurunan. Tahun 2021, angka kasusnya masih mencapai 23 persen dari total populasi anak.

“Kita sendiri berhasil menurunkan stunting. Dari 23 persen ke 8 persen dari total populasi anak,” ungkap Mursyidah.

Meski begitu, Mursyidah mengatakan, memenuhi target zero stunting di tahun 2022 ini masih terlalu berat.

Menurutnya hal ini sulit diwujudkan karena persoalan stunting adalah hal yang kompleks, untuk itu harus ada jurus-jurus jitu supaya penanganan asupan gizi kepada ibu dan anak bisa tercapai secara maksimal.

“Sulit kalau mau zero stunting. Karena, ini lebih kepada perilaku dan kebiasaan dari keluarga, terutama ibu dalam hal gizi.

Pada masa pertumbuhan anak, acap kali tidak mendapat gizi yang cukup. Pemahaman soal ini perlu dikuatkan secara menyeluruh dan berkolaborasi antar perangkat daerah,” tukasnya.

Hal tersebut menyusul pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy di SMK Muhamadiyah 1 Kepanjen Kabupsten Malang beberapa waktu lalu, yang menyebutkan bahwa Indonesia harus zero stunting.

Karena hal itu ikut memengaruhi nasib generasi angkatan kerja Indonesia di masa mendatang. Makin minim kasus stunting, makin baik pula bonus demografi Indonesia, beber Muhadjir Effendy saat itu.

Menurutnya, kecepatan mencapai 0 persen stunting akan menentukan nasib angkatan kerja Indonesia 100 tahun ke depan. Karena agar bangsa ini maju, perlu ada angkatan kerja yang kompetitif.

Karena itu, harus “Angkatan kerja kita harus zero stunting. Kita perlu meniru Jerman, Jepang dan Korea yang sudah zero stunting. Karena itu angkatan kerja di sana juga kompetitif,” ujar Muhadjir.

Penegasan itu diungkapkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy bermimpi Indonesia akan bisa mencapai zero stunting.

Menurutnya, pencegahan stunting akan mendukung bonus demografi Indonesia.

Tahun 2012 sampai 2045 adalah masa keemasan angkatan kerja Nusantara. Karena itu, kualitas pertumbuhan otak angkatan kerja tak boleh terganggu stunting.Semakin minim stunting, makin baik pula bonus demografi Indonesia.

“Nanti begitu 2045 berlalu, Indonesia akan memasuki aging population atau generasi yang menua. Angkatan kerja yang produktif dari 2012 ke 2045, akan memasuki usia lansia semua. Di sini jumlah angkatan kerja akan berkurang. Kita harus mengantisipasi ini,” papar mantan menteri pendidikan tersebut. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.