TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Dikarenakan banyaknya siswa sekolah di Kabupaten Tulungagung untuk menggunakan fasilitas Armada bus sekolah gratis, kini Dishub Tulungagung menambah lagi satu armada bus sekolah gratis untuk mengangkut siswa siswi sekolah dengan trayek Karangrejo ke selatan sampai Cuwiri – Kalangbret, kemudian Jetaan keselatan langsung menuju masuk kota Tulungagung.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung Maryani saat diwawancarai petisi.co di kantornya Selasa (15/01/2019) menyampaikan, dikarenakan banyaknya siswa yang menggunakan fasilitas Armada bus sekolah gratis, Dishub Tulungagung menambah lagi satu Armada bus sekolah gratis yang pendanaannya dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2018 dan mulai Senin 14 Januari 2019 sudah dioperasionalkan dengan jaringan trayek mulai Simpang empat Karangrejo ke selatan Cuwiri-Kalangbret-Jetaan ke selatan dan langsung masuk kota Tulungagung PP (pulang pergi).
Pada hari pertama bus mengangkut 14 siswa siswi dan hari ini kelihatannya sudah ada peningkatan.
“Harapannya ke depan dengan armada bus baru ini agar bisa dimanfaatkan oleh siswa dan wali murid karena dengan berangkat dan pulang sekolah setidaknya bisa menjaga dalam hal keselamatan, siswa datang sekolah bisa tepat waktu begitu juga pulang sekolahnya serta untuk menciptakan kenyamanan siswa, karena busnya baru dan ada AC-nya,” ujar Maryani.
Keseluruhan Armada angkutan sekolah gratis jumlahnya ada 9 bus serta 29 MPU yang sudah digandeng Dishub untuk angkutan siswa sekolah gratis.
Sedangkan untuk jarak jangkauan yang belum tercover saat ini yakni di wilayah Rejotangan, Tanggunggunung, Pucanglaban, Besuki.
“Yang belum tercover akan disurvei dulu secara skala prioritas,” tambahnya.
Maryani juga menyampaikan bahwa bus gratis sekolah tidak hanya untuk mengangkut anak-anak sekolah yang di SMP saja, yang sekolah di SMA/SMK juga boleh.
“Contohnya yang di Pagerwojo itu kan anak SMK juga sudah menggunakan bus sekolah gratis. Siapa saja, yang penting siswa sekolah boleh menggunakannya,” ujarnya.
Untuk kebutuhan bus sekolah tidak bisa menghitung karena dilihat dulu dari rasio perbandingan jumlah siswa yang membutuhkan. “Sementara jumlah siswa di Tulungagung sangat luar biasa,” pungkasnya.(par)
