Dispendik Surabaya Klaim Ada Dua Zonasi Dalam Persiapan PPDB

oleh -134 Dilihat
oleh
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh

SURABAYA, PETISI.CO – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMP akan dibuka bukan Juni mendatang. Namun ada yang berbeda dari PPDB tahun 2023 ini, yakni terkait pada zonasi. Dalam hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan bahwasanya persiapan PPDB SMP sudah dimatangkan.

Persiapan ini, dikhususkan pada aplikasi dan website untuk informasi kententuan pendaftaran.

“Untuk aplikasi dan lainnya sudah kami siapkan. Saya berharapnya bulan ini web ketentuan udah bisa Harapannya warga tahu ketentuannya apa saja,” kata Yusuf saat dikonfirmasi, Jumat (12/5/2023).

Yusuf menjelaskan zonasi tahun yang dibagi 2, yakni zonasi 1 sebanyak 35 persen dan zonasi 2 sebanyak 15 persen. Lebih lanjut, Zonasi 1 itu untuk kedekatan jarak dengan mengabaikan kelurahan dan kecamatan.

“Contohnya SMPN 30, warga yang dekat situ bisa daftar SMPN 30. Misalnya Kelurahan Medokan, ndak hanya itu, keluarahan sebelah-sebelahnya juga bisa. Kedekatan seperti dulu, pokoknya yang dekat dengan jaraknya ya diterima, mengabaikan kelurahan dan kecamatan,” jelasnya.

Sehingga, zonasi 1 tidak bisa diukur berdasarkan jarak sampai berapa kilo meter dari tempat tinggalnya, namun pada yang terdekat. Semua bisa memilih sekolah terdekat.

“Zonasi 2 itu nanti difungsikan 15% untuk kecamatan, kecuali kelurahan domisili sekolah. Contoh, SMPN 30 Kelurahan Medokan Semampir, disitu ada Sukolilo, Keputih misalnya, nanti yang bersaing di luar Medokan situ. Biar pun 15% dia punya harapan, dari pada ndak ada harapan sama sekali,” ujarnya.

Sedangkan 50 persen lainnya dibagi untuk Jalur Afirmasi Kategori Inklusi, Jalur Afirmasi Kategori Keluarga Miskin atau Pra Miskin, Jalur Perpindahan Tugas, Jalur Prestasi Nilai Rapor Sekolah dan Jalur Prestasi Lomba.

Kendati demikian, untuk mengantisipasi kesalahpahaman wali murid saat pendaftaran PPDB, pihaknya telah mensosialisasikan kepada sekolah. Bahkan, nantinya juga akan sosialisasi ke kelurahan dan kecamatan.

“Sekolah kan ndak mesti negeri semua, swasta juga sama, akreditasi sama, guru sama. Sekolah sudah sosialisasi, web juga. Nanti coba sosialisasi ke kelurahan kecamatan,” pungkas Yusuf. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.