DKPP Kota Surabaya Periksa Hewan Kurban, 70 Ekor Sapi Dinyatakan Sehat

oleh -106 Dilihat
oleh
Salah seorang petugas sedang melakukan pemeriksaan kondisi hewan kurban.

SURABAYA, PETISI.CO – Tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya melakukan pemeriksaan kondisi hewan kurban yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya.

Hasil sidak yang dilakukan itu menyatakan, 70 ekor sapi dinyatakan sehat dan layak konsumsi oleh masyarakat. Adapun pemeriksaan kesehatan hewan kurban tersebut, seperti kondisi tubuh bagian luar yang meliputi gigi, mulut, mata, kotoran, dan bulu hewan.

“Nah, nanti setelah penyembelihan itu kita baru periksa di masjid-masjid. Untuk saat ini kita pemantauan ke lapak-lapak penjualan hewan kurban,” kata Kepala DKPP Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang, Senin (13/7/2020).

Herlambang menjelaskan, setelah melakukan pemeriksaan dan menetapkan hewan kurban dalam kondisi yang sehat, kemudian tim yang bertugas akan mencantumkan label pada hewan tersebut.

“Kita kasih stiker bagi hewan kurban yang telah diperiksa. Hasilnya sebagian besar sehat semua, memang dia (hewan kurban) yang dijual itu pilihan-pilihan. Total ada 70 ekor sapi yang telah diperiksa, kalau kambingnya belum turun,” jelasnya.

Selain itu, tim dari DKPP Kota Surabaya juga melakukan pengecekan asal hewan kurban dan para pedagangnya. Dijadwalkan kegiatan ini akan dilakukan mulai hari ini hingga tanggal 30 Juli 2020 mendatang.

Sementara itu, drh Gagat Rahino Heru Subroto selaku Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Usaha Peternakan DKPP Kota Surabaya menerangkan, mekanisme pemeriksaan kesehatan hewan kurban sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun, lanjut Gagat, mengingat situasi pandemi sekarang ini para penjual dan pembeli hewan kurban diwajibkan menjalankan protokol kesehatan.

“Sekarang ada penekanan protokol kesehatan, imbauannya ke para pembeli. Jadi pembeli itu datang ke lokasi diwajibkan menggunakan masker. Sedangkan dari pihak penjual menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun,” terangnya.

Gagat menambahkan, di hari pertama kegiatan ini tidak ditemukan adanya kejanggalan pada kondisi hewan kurban, seperti hewan yang sedang sakit. Hal itu terjadi dikarenakan sebelum memasuki wilayah Jawa Timur, hewan-hewan tersebut terlebih dahulu dilakukan screening di tempat karantina pos kesehatan.

“Biasanya pemilik ternak itu juga meminta surat kesehatan dari kabupaten setempat. Nah, setelah sampai di Surabaya kita ulangi lagi pemeriksaan kesehatannya, pemeriksaan meliputi ante-mortem tampak dari luar,” tutup dia. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.