East Java Esport Championship 2021 Diharapkan Bisa Jaring Atlet Berbakat di Jatim

oleh -102 Dilihat
oleh
Angki Trijaka saat diwawancarai wartawan.

SURABAYA, PETISI.CO – Turnamen East Java Esport Championship 2021 telah berakhir, setelah melahirkan para juara di Grand Final yang berlangsung di Universitas Ciputra, Surabaya, Minggu (6/2/2022). Even ini, diikuti oleh 6 ribu peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur (Jatim).

East Java Esport Championship 2021 mempertandingkan dua nomor, yaitu PUBG dan Mobile Legend. Juara pertama nomor PUBG, diraih tim Goldenfire, juara kedua Goldenfire Newborn dan juara ketiga Esi Imba. Sedangkan untuk nomor Mobile Legend, juara pertama MPX Athena, juara kedua Assemblearra dan juara ketiga Madura Prime Esport.

Asisten 1 Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Jatim, Benny Sampirwanto menyerahkan hadiah kepada para pemenang East Java Esport Championship 2021.

Sekjen Asosiasi Video Game Indonesia (AVGI), Angki Trijaka berharap East Java Esport Championship 2021, bisa menjaring atlet-atlet berbakat di provinsi Jatim. Harapan itu sesuai dengan pesan dari Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, yaitu untuk menggalakkan setiap potensi milienial yang ada di Jatim.

“Target kita dengan komunitas gamer di Jatim ini bisa menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi dan bisa mengharumkan nama Indonesia secara globalnya,” kata Sekjen AVGI, Angki Trijaka kepada wartawan usai penyerahan hadiah pemenang.

Menurutnya, AVGI ada dibawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Tugasnya, yaitu untuk mengawasi literasi dan konten yang ada di industri video game. AVGI ini memfasilitasi setiap komunitas-komunitas yang akan go profesional. AVGI akan menyediakan wadah evennya.

“Jadi, AVGI tidak menyiapkan atlet dan membuat tim. Itu menjadi ranah PBESI. Kita sebagai komunitas base yang memfasilitasi setiap komunitas yang memang akan menempuh jalur profesional sebagai atlet profesional,” ungkapnya.

Meski demikian, AVGI tetap memiliki harapan ke depannya. Mengacu pada dipertandingkannya esport di multieven, seperti PON, SEA Games dan Asian Games, AVGI ingin sebetulnya Indonesia jangan hanya sebagai pasar kapitalis dari industri games dari luar negeri.

“Kita ingin Indonesia bisa menjadi market leader dengan potensi masyarakat yang kultural sangat dinamis. Kalau melihat setiap potensi game banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia, maka akan laris. Kedua, ingin para pegiat esport ini punya sasaran yang jelas, bahwa main game itu tidak hanya buang-buang waktu, tapi bisa menjadi andalan mereka ke depanya,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.