Eks Tanah Gogol Dipasangi Papan Aset Desa, Ahli Waris Protes

oleh -167 Dilihat
oleh
Ahli waris melakukan protes

SIDOARJO, PETISI.CO – Sejumlah warga yang mengaku sebagai ahli waris petani gogol gilir memprotes tindakan yang dilakukan pihak dari Pemerintah Desa Sedati Agung, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Lantaran menilai seenaknya melakukan pemasangan papan aset desa di eks tanah gogol tanpa pemberitahuan.

Tanah seluas 1400 M2 tersebut, luasnya dan penggunaan selama ini dikelola oleh pihak ahli waris petani gogol, namun tiba-tiba diklaim aset milik Desa Sedati agung. Di sana juga terpampang sebuah banner pelarangan menempati tanah aset tanpa izin pihak desa.

Papan nama aset Desa Sedati Agung yang dipersoalkan dibeberkan oleh Mansyur, pengurus dan pengelola tanah tersebut, ia mendapat informasi bahwa ada pemasangan papan aset desa, dan kaget karena memang tidak ada komunikasi dahulu tanpa sepengetahuan kami.

“Tentunya kami sangat kecewa kepada Pemdes Sedati Agung terkait pemasangan papan aset desa eks tanah gogol tanpa koordinasi dulu dengan kita,” ungkapnya.

Permasalahan ini seharusnya diluruskan dan memasang papan tanpa pemberitahuan kepada pengurus, padahal selama ini desa juga tidak pernah terlibat dalam permasalahan penghasilan, karena sesuai dengan tujuan bapak-bapak kita dulu, bahwa tanah ini agar dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga pedukuhan.

”Jadi pengelolaan dan penggunaan bersama hasilnya untuk keperluan warga pedukuhan, kesejahteraan pedukuhan, ada yang untuk Masjid, Mushola, TK/PAUD, dan makam,” ucapnya.

Ia menceritakan, lanjut Mansyur, kalau tanah ini dulunya merupakan tanah sawah yang digarap 22 orang dengan sistem bergantian atau bergilir, karena sering banjir dan banyak hama, tanah tidak menghasilkan dan kurang bermanfaat, sehingga ketika ada progam Prona, bapak-bapak kami sepakat membuat sertifikat berdasarkan surat kerjanya masing-masing,” pungkasnya.

Camat Sedati, Abu Dardak saat di lokasi menjelaskan, akan menjembatani permasalahan ini dengan segera menggelar melalui mediasi.

“Saya memanggil dari kedua belah pihak untuk mencari solusi terbaik, sehingga tidak ada yang dirugikan, silahkan nanti bawa bukti- bukti,” ucap singkatnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sedati Agung, Suhariyono ketika dikonfirmasi lewat via telpon mengatakan, belum bisa memberikan penjelasan karena masih di jalan raya.

“Ngapunten mas saya masih di jalan lagi nyetir,” pungkasnya.

Ketika ditelpon kembali dalam keadaan masih online beberapa jam kemudian, kades justru tidak mengangkat telepon. (jar)