ESTUGA Lahirkan Banyak Tokoh dan Pejabat

oleh -198 Dilihat
oleh
Dua dari kiri Kepala ESTUGA (Kusdio SPd, dan tiga dari kiri Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Heli Suyanto S.H) mereka tampak semangat
Wakil Rakyat dan Doktor UGM ‘Lahir’ dari SD Negeri di Pelosok Sumberbrantas

BATU, PETISI.CO – SD Negeri Tulungrejo 03 (ESTUGA), Kec. Bumiaji, Kota Batu, banyak melahirkan lulusan unggul, seperti wakil rakyat dan doktor.

Kendati demikian, ESTUGA terletak di kaki gunung Arjuno, sebuah desa pelosok Kota Batu, tepatnya di Desa Sumberbrantas, namun siapa sangka sekolah yang berdiri sejak tahun 1973 itu banyak melahirkan lulusan unggulan.

Kanan (Dr. Suputa, S.P, M.P, seorang Entomologist di UGM Jogjakarta, seorang putra daerah asli Sumberbrantas Kota Batu)

“ESTUGA saat ini sudah genap berusia 50 tahun. Istimewanya, kali pertama menggelar reuni alumni lintas generasi, hadir seorang doktor di Universitas Gajahmada (UGM) yang merupakan alumni,” tutur Kepala ESTUGA, Kusdiyo SPd, Minggu (5/8/2023).

Bukan hanya itu saja, ESTUGA juga melahirkan akademisi, wakil rakyat dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batu yang juga alumni ia juga tampak hadir pada acara reuni yang dikemas dalam aksi gerak jalan sehat.

Menyikapi kehadiran para alumninya, Kepala ESTUGA mengaku bangga, dan bersyukur atas dedikasi tanpa henti dari para alumni sekolahnya.

Ia berharap, para siswa yang masih menempuh pendidikan di ESTUGA, terinspirasi dengan pencapaian para alumninya.

“Kami tidak minder meski terletak di pelosok desa. Kami terbukti telah menorehkan banyak prestasi, beberapa diantaranya adalah penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Jatim tahun 2019 dan juara 2 OSN tahun 2022 menyisihkan lebih dari 500 sekolah lain,” papar dia.

Kusdiyo bertekad, semua lulusan ESTUGA harus mengilhami slogan ESTUGA berbudaya, yang bermakna ESTUGA berkarakter, berbudi pekerti luhur, berdasar iman kuat.

Waktu yang sama, Dr. Suputa, S.P, M.P, seorang Entomologist di UGM Jogjakarta, seorang putra daerah asli Sumberbrantas yang mampu membuktikan kaliber keilmuannya, hingga mampu duduk di jajaran universitas yang masuk top 50 dunia.

Suputa adalah alumni ESTUGA angkatan 1978 yang menekuni ilmu Entomologi, merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari, segala sesuatu mengenai serangga.

Serangga sendiri termasuk kedalam kelompok yang lebih besar yaitu filum Arthopoda. Arthopoda mempunyai makna binatang yang mempunyai kaki beruas.

“Disiplin keilmuan saya, adalah hal yang juga harus dirasakan manfaatnya oleh kampung halaman dimana saya dilahirkan. Sumberbrantas, adalah tanah yang tidak akan pernah saya tinggalkan,” ungkap Kaprodi Entomologi Pascasarjana Magister Ilmu Hama Tanaman UGM ini.

Selama sekolah di ESTUGA, Suputa mengaku mendapatkan banyak hal yang menjadi landasan dirinya untuk terus berkembang.

“Kami anak ‘plosok’ yang harus berfikir lebih keras untuk sama dalam pencapaian keilmuan. Maka saya berharap, anak-anak kami yang sekarang bersekolah di ESTUGA, agar tidak pernah merasa minder,” harapnya.

Sebagai informasi, saat ini Suputa adalah Associate Professor atau dosen dengan jabatan Lektor (dosen di perguruan tinggi yang berpangkat pembina atau golongan III C atau III D) kepala.

Keberhasilan ESTUGA ini lebih lengkap, sebab bukan hanya memiliki alumni akademisi, namun juga ada wakil rakyat yang juga lulus secara akademik dari sekolah ‘pinggiran’ ini.

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Heli Suyanto S.H, juga merupakan alumni dari ESTUGA yang sudah 2 periode duduk di kursi legislatif Kota Batu.

Bahkan politisi Partai Gerindra itu, selalu memberikan kontribusi kepada sekolah yang turut membesarkan karirnya dalam hal infrastruktur dan penunjang pembelajaran akademis ataupun non akademis.

“Pokir saya di Dewan selalu tersalurkan ke semua aspek yang perlu didukung di daerah Sumberbrantas ini. Tidak terlewatkan pula untuk ESTUGA ini,” katanya.

Heli berharap, mendatang sekolah dasar di wilayah barat daya lereng Gunung Arjuno dan sebelah Timur gunung Anjasmoro, sebelah selatan Gunung Welirang itu dapat terus menelorkan potensi unggulan selanjutnya.

“Putra daerah Sumberbrantas tidak boleh kerdil semangatnya hanya karena berlabel ‘arek ndeso ‘ atau anak desa. Justru dengan status itu, kita tanpa beban bersaing secara akademis dengan siapapun,” pungkasnya. (eka)

No More Posts Available.

No more pages to load.