JOMBANG, PETISI.CO – Program Bantuan Nasional Pangan Non Tunai (BNPT) yang sudah berjalan di Kabupaten Jombang terjadi masalah. Seperti berita di medsos yang sudah viral bahwa telur yang dijual di EWARONG agen BNPT banyak yang busuk.
Untuk itu Wakil Bupati Jombang didampingi Kadinas Sosial dan Kadinas Kominfo menggelar konferensi pers di ruang Swagata Pendopo Kabupaten.
Konferensi pers dipimpin langsung oleh Wabup Sumrambah. Dalam penjelasannya Wabub mengatakan yang diinginkan Pemkab Jombang adalah program BNPT ini bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala dan masalah.
“Tapi nyatanya setelah berjalan beberapa hari sudah ada masalah karena telur yang di terima KPM ada yang rusak atau busuk.
Untuk itu saya minta Kadinsos mekakukan evaluasi,” tegas Wabup.
Kadinsos, Moh. Sholeh mengatakan program EWARONG ini memang harusnya sudah berjalan bulan Mei 2018. Karena di kabupaten lain terjadi banyak masalah maka Tikor Jombang diberi waktu oleh kemensos bulan Oktober – Desember 2018.
“Mengenai beras tidak ada masalah tetapi telur ada masalah karena telur yang dikirim di beberapa desa ada yang busuk. Hari ini suplier kita ajak untuk konferensi pers sehingga kinerjanya diperbaiki,” ujar kadinsos.
Suplier menjelaskan bahwa untuk Jombang tidak bisa membeli telur dari daerah lain. Dan sebagai suplier tidak melakukan cek lagi dan langsung dibayar cash. “Namun demikian kami tidak menyalahkan peternak ayam biar kami yang disalahkan,” kata Saiful suplier.
Ketika ditanya media kasus telur busuk di Desa Ngampungan dari 10 butir yang dijual agen BNPT 4 telur yang busuk, Saiful menjawab kejadian itu tidak sengaja. “Mungkin telurnya tidak segar sehingga mudah rusak dan kami secepatnya akan menggantinya,” tuturnya.
Mengakhiri konferensi pers Wabub Sumrambah menegaskan lagi kepada suplier harus segera mengganti telur yang rusak atau busuk agar tidak terjadi gejolak di masyarakat. Dan pemkab juga akan nengevaluasi sehingga tidak terjadi masalah lagi kedepannya. (prw)
