Fakultas Psikologi UB Sosialisasi Pentingnya Kenalkan Bagian Tubuh Sejak Dini

oleh -491 Dilihat
oleh
Tim Psikologi FPUB dan pengajar saat pengenalan bagian tubuh kepada anak usia dini

MALANG, PETISI.COFakultas Psikologi Universitas Brawijaya (FPUB) Melakukan Sosialisasi kepada anak usia dini di beberapa Taman Kanak-Kanak (TK) di beberapa TK di Kota Malang beberapa waktu lalu, Kamis (28/3) di program pengabdian masyarakat.

Tim Psikologi UB memilih mengenalkan bagian tubuh sejak usia dini agar anak anak mengerti bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh atau boleh disentuh, serta boleh atau tidak boleh dilihat.

Hal ini terlihat dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan tim Psikologi UB, di TK Permata Iman 2 Kota Malang. Tim pengabdian masyarakat Psikologi UB, Elmy Bonafita Zahro S.Psi., M.Psi mencontohkan seperti tangan yang dipakai untuk kenalan.

“Kita juga mengenalkan misalkan bagian tubuh pribadi lain seperti dada, perut, mulut tidak boleh sentuh oleh orang sembarangan. Jadi mereka punya kesadaran terhadap tubuh pribadinya,” ucapnya, Senin (1/4/2024).

Pengenalan tubuh sejak dini ini kata Elmy Bonafita agar anak anak bisa makin mandiri seperti buang air kecil sendiri, mandi sendiri hungga bisa merawat bagian tubuh pribadi.

“Jadi kalau ada teman atau orang dewasa yang mereka baru temui atau kenal, mereka tahu batasan dan seandainya disentuh bagian tubuh mereka yang tadi itu, mereka bisa berani mengatakan tidak,” jelasnya.

Menurut Elmy Bonafita, dengan adanya perkembangan saat ini terutama di sosial media membuat pengenalan tubuh ini penting dilakukan.

“Bisa jadi konten tontonannya belum boleh untuk ditonton anak-anak, misalnya ada adegan yang tidak pantas kan bahaya. Jadi di sini harapannya lewat edukasi ini anak-anak juga paham batasan dalam menonton, adegan mana yang boleh ditonton mana yang tidak,” terangnya.

Pada pengenalan tubuh ini, metode psiko edukasi yang dilakukan adalah dengan story telling. Tim Psikologi UB menggunakan satu buku berjudul “Buku Rahasiaku”.

“Dari itu, siswa diminta untuk diberikan cerita dengan menggunakan metode membaca nyaring, diakhir diberikan poster untuk dikonfirmasi terkait bagian tubuh mereka,” sambung Elmy Bonafita.

Lebih lanjut kemudian juga dilakukan pre test dan post test yang dilakukan ke tiap anak anak. “Kami selingi dengan aktifitas mewarnai. Jadi saat siswa lainnya mewarnai ada yang melaksanakan pre test dan post test,” tuturnya.

Elmy Bonafita berharap dengan kegiatan ini siswa memiliki kesadaran dalam pengenalan tubuh pribadi terutama mana yang boleh disentuh atau tidak.

“Jadi kita cobakan dulu dengan model edukasi seperti ini, cukup efektif atau tidak. Kalau efektif bisa kita adopsi, jadi motif pembelajaran tersendiri ke sekolah-sekolah TK yang lain,” paparnya.

Sementara itu, guru TK Permata Iman 2 Kota Malang, Suestin Fefi Wilastyowati mengakui kegiatan tersebut sangat membantu pihak sekolah apalagi tema yang dipilih adalah bagian bagian tubuh terutama yang boleh dipegang dan tidak boleh dipegang.

Suestin menjelaskan kegiatan pengabdian masyarakat Psikologi UB tersebut sejalan dengan kurikulum yang mereka punya.

“Kami sangat terbantu sekali dengan adanya pengabdian kepada masyarakat ini. Apalagi anak anak ini juga kalau ada tamu lebih fokus mendengarkan. Mudah-mudahan nanti dengan adanya ini tadi, penjelasan dari kakak-kakak UB tadi, anak-anak bisa lebih paham untuk mengenal bagian-bagian tubuh,” jelasnya.

Suestin mengakui di era saat ini terutama perihal penggunaan sosial media, potensi kekerasan kepada anak bisa saja terjadi.

“Kalau saya lihat tema ini ya sangat-sangat penting. Jadi biar anak-anak itu lebih hati-hati terhadap orang yang tidak dikenal,” tegasnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat Psikologi UB ini dilakukan di empat kelas tingkat B TK Permata Iman 2 Kota Malang. Tim pengabdian dan fasilitator memberikan materi berupa gambar bagian tubuh kepada peserta didik tersebut sehingga anak-anak diharapkan bisa mengerti dan memahami bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh dipertontonkan. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.