FKIJK Jatim Hijaukan Pantai Surabaya Dihadiri Gubernur

oleh -187 Dilihat
oleh
Peghijauan pantai Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Timur melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan menghijaukan Kota Surabaya. Kegiatan bakti sosial yang dilakukan dengan menanam mangrove di pinggir pantai Romokalisari Surabaya. Selasa (31/10/2023).

Kegiatan bakti sosial penanaman mangrove mendapatkan dukungan luar biasa dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kota Surabaya. Bahkan Konsul Inggris pun juga menghadiri penanaman mangrove ini.

Kegiatan bakti sosial penanaman mangrove mendapat apresiasi dari Menteri Kehutanan, dengan begitu kegiatan bakti sosial aktifitas penanaman mangrove mempunyai dampak yang positif.

Dalam Sambutannya Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan Aktifitas ini sebagai bentuk sedekah oksigen untuk masyarakat Surabaya dan Jawa Timur.

“Ada sekitar 55 persen penanaman mangrove di Jawa Timur, secara tidak langsung kita telah melakukan sedekah oksigen kepada masyarakat,” ujarnya.

Mulyono Rekso selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Timur mengatakan sangat senang dengan penanaman mangrove ini. “Kita telah melaksanakan sedekah oksigen untuk masyarakat,” terangnya.

Ia juga menyampaikan bahwa penanaman mangrove ini bagian dari acara Jatim Inclusion Festival (JIFest). “Dalam acara yang digelar FKIJK dan OJK, ada 20 industri jasa keuangan yang meramaikan bulan inklusi,” jelasnya.

Ada 20 Industri yang terlibat dalam Pameran JIFest di antaranya Perbankkan, Asuransi, Pegadaian, LPS, dan Pengelola Gabungan Perumahan Rakyat.

“Selama pameran JIFest digelar telah terjadi transaksi tak tanggung-tanggung, dengan nilai transaksi sebesar Rp.11,4 miliar. Pameran JIFest dilaksanakn dari tanggal 26-29 Oktober 2023 di Royal Plaza Surabaya,” kata Mulyono.

Lanjut Mulyono, acara pameran JIFest sangat meriah, dengan total transaksi sekitar Rp. 11,4 miliar. Tidak hanya itu. “Industri Jasa Keuangan juga memiliki kesempatan bertemu dengan UMKM untuk mensosialisasikan program – program yang dimiliki,” pungkasnya. (guh)