Forkomakusi: Festival Budaya Jangan Dijadikan Panggung Politik

oleh -38 Dilihat
oleh
Sekjen FORKOMAKUSI Jekky Efriyunas

KUANTAN SINGINGI, PETISI.CO – Rencana strategis pembangunan Provinsi Riau yang memiliki visi untuk menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu di Asia Tenggara yang tertuang dalam visi Riau 2020,dengan slogan Riau menyapa dunia.

Sekjen Forum Komunikasi Mahasiswa Kuantan Singingi (FORKOMAKUSI) Jekky Efriyunas menyampaikan pada petisi.co, Selasa (22/8), dirinya menilai bahwa hampir tidak ada kemajuan yang berarti yang kita rasakan di bumi melayu ini, terutama di Kabupaten Kuantan Singingi.

“Beragam budaya yang ada di kabupaten Kuansing tidak begitu disupport oleh pemerintah provinsi diantaranya Pacu Jalur, Tradisi Manjopuik Limau atau yang dikenal dengan Parahu Baganduang, silat pangean, dll,” jelasnya.

Lebih dalam Jekky menjelaskan, perhelatan pacu jalur kali ini memang hampir beriringan dengan pemilihan Gubernur Riau periode 2018-2023. Ini adalah moment yang tepat untuk ajang silaturrahmi dan mengambil simpatisan masyarakat. Tetapi festival budaya kali ini jangan dijadikan ajang kampanye dan saling klaim dukungan.

“Ajang budaya dijadikan kampaye jelas sudah bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya dan ini diperlihatkan oleh Gubernur Riau saat ini. Seharusnya seorang gubernur tidak memperlihatkan hal seperti ini karena dapat mengurangi nilai budaya itu sendiri. Jika ingin datang silahkan datang sebagai Gubernur Riau dan bukan sebagai Bakal Calon Gubernur,” tambahnya.

Sekretaris Jendral Forkomakusi ini berharap Gubernur Riau jangan hanya datang di saat masyarakat Kuansing sedang berpesta saja, di saat Kuansing mendapatkan musibah kemana Gubernur Riau ?

“Forkomakusi sangat berharap kepada pemerintah kabupaten kuansing untuk dapat menertibkan spanduk-spanduk yang berbau kampaye, jika ingin berkampaye silahkan di hari lain yang dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),” pungkasnya. (gus/e)