Sengketa Lahan Kebun PT. TBS Tak Kunjung Selesai

oleh -86 Dilihat
oleh
Suasana tegang saling klaim lahan antara masyarakat dan PT TBS

KUANTAN SINGINGI, PETISI.CO – Ramo inisial AK (30) warga masyarakat Desa Lubuk yang sedang melakukan panen sawit yang telah diklaimnya sejak 8 tahun yang lalu terlibat perang mulut dengan karyawan PT. Tri Bakti Sari Mas (TBS), Selasa (22/8/2017). Cek-cok itu dipicu tidak adanya kejelasan penyelesaian tentang status tanah miliknya yang sebelumnya dikuasai oleh PT.TBS sejak tahun 1999.

Hadir di TKP,  Kepala Desa Lubuk Ramo M. Fauzi,  Ketua BPD Masdi, Tokoh Masyarakat Duski samat,  Kanit Serse Kuantan Mudik,  Pihak PT.TBS . Humas tono, Mayor Marwan, Arifin

Mulai saat penyerahan lahan untuk dikelolah oleh PT.Tri Bakti Sari Mas (TBS) dengan kesepakatan bagi hasil,  namun setelah berjalan selama 11 tahun berlalu,  PT.TBS tidak kunjung menyelesaikanya sehinga menjadi sengketa,

saat itu warga bernama AK ( 30 ) warga Desa Lubuk Ramo sedang melakukan panen,  didatangi oleh karyawan PT.TBS yang disebut Tim 9. Tim 9 yang dibentuk PT.TBS yang merupakan warga Nias,  yang dipersenjatai dengan senjata tajam, untuk menagkap warga yang menghalangi kegiatan PT.TBS. Hal ini lah menjadi pemicu gejolak konflik di wilayah hukum Kuantan Mudik, yang seolah adanya pembiaran oleh PT.TBS untuk merebut hak masyarakat yang lemah kayak jaman kolonial penjajahan.

Kekuatan PT.TBS yang tidak mempertimbangkan situasi aspek sosial di lingkunganya membuat masyarakat marah,  dan masalah tersebut hanya salah satu contoh kasus yang mencuat saat ini, dan masih banyak lagi konflik yang akan timbul seperti bola api yang siap terbakar,  jika PT.TBS tidak bijak menyikapi persoalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab sosialnya.

Kejadian konflik  tersebut berhasil dikelola secara damai oleh beberapa tokoh tempatan yang berusaha mencairkan suasana, agar tidak terjadi konflik yang menimbulkan perkara  dan korban yang lebih besar. Dengan hasil kesepakatan akan di lakukan pertemuan selanjutnya karena desa yang terdampak bukan hanya desa Lubuk Ramo saja tetapi desa – desa lain di lingkungan  PT TBS di antaranya juga Desa Sangau yang menjadi lalu lintas pengangkutan mobil tangki CPO PT TBS yang sampai saat ini belum mendapat perhatian CSR perusahaan. (gus/e)