Forkopimda Bersama FKUB Bondowoso Gelar Rakor Tentang Pelaksanaan PPKM Darurat

oleh -67 Dilihat
oleh
Forkopimda Bondowoso saat rakor dengan FKUB, tentang pelaksanaan PPKM Darurat Virus Corona.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forpimda) Bondowoso menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), tentang pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat virus Corona, Senin (5/7/2021).

Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, mengatakan, kegiatan itu dalam rangka mengajak tokoh lintas agama untuk turut andil mengajak masyarakat mematuhi peraturan PPKM darurat.

Termasuk tokoh agama diharapkan juga bisa menghimbau masyarakat untuk sebaiknya ibadah di rumah saja.

“Ini perlu kita himbau kepada masyarakat,” kata orang nomor satu di Bondowoso itu.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso, Achmad Dhafir, menegaskan, semua pihak punya tanggung jawab dan kewajiban yang sama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Utamanya, masyarakat punya kewajiban melindungi diri dari terpaparnya Covid-19.

“Pola pendekatannya jangan sampai kemudian masyarakat timbul prasangka negatif. Apalagi sampai kemudian menyinggung SARA,” tegas politisi PKB Bondowoso.

Sementara itu, Ketua FKUB Bondowoso, KH. Saiful Haq, menerangkan, bahwa pihaknya dari beragam lintas agama sebenarnya sebelum penerapan PPKM darurat ini telah menghimbau untuk semakin memperketat kedisiplinan protokol kesehatan (prokes).

“Apalagi setelah adanya PPKM darurat ini, kita semakin antusias untuk membantu pemerintah mensosialisasikan ke masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia, menjelaskan, kami juga siap untuk menerapkan aturan yang tertera dalam peraturan pemerintah. Termasuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah dalam upaya menekan penularan Covid-19.

“Seperti himbauan untuk lebih baik beribadah di rumah. Terkecuali ketentuan ibadah lainnya, seperti sholat Jum’at yang harus di Masjid. Maka harus tetap memenuhi syarat dengan tetap mematuhi prokes,” jelasnya.

Seraya menambahkan, Idul Adha juga begitu. Takbiran jangan sensasional. Mungkin dua, tiga orang saja di Masjid.

“Sholat Idul Adha juga begitu, kapasitasnya dikurangi saja,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.