Gebyar Pethil Sata, Tembakau Andong Kuning Menjadi Favorit Petani Magetan

oleh -176 Dilihat
oleh
DTPHPKP Kabupaten Magetan mengelar gebyar panen tembakau "Pethil Sata" bersama APTI DPD Magetan

MAGETAN, PETISI.CO – Sejak tahun 1910 Dukuh Ngrobyong, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, menjadi salah satu daerah penghasil tembakau di Kabupaten Magetan. Melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Magetan mengelar gebyar panen tembakau “Pethil Sata” bersama Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPD Magetan.

Turut hadir Bupati Magetan bersama seluruh jajaran Forkopimda juga DPRD serta DPD APTI Jatim pada panen raya tahun 2023 ini, Jum’at (21/07/2023).

Harga tembakau tahun 2023 ini cukup bagus, tembakau kering mencapai 280 ribu per kilonya sedang yang basah mencapai 8 ribu/kilogram, dan menurut para petani itu harga terbagus di banding harga tahun pada saat adanya pandemi.

“Tentu ini sebuah indikator yang bagus bagi para petani tembakau di Kabupaten Magetan,” terang Suprawoto, Bupati Magetan, Jumat (21/07/2023).

Sebenarnya produk tembakau di Magetan masih belum memenuhi kebutuhan pabrik di Indonesia kisaran baru 40 persen, jadi prospeknya masih luas, justru ada kecenderungan lahan tembakau itu setiap tahun tarun, karena dengan berbagai kepentingan.

“Di antaranya karena juga harus memikirkan tanaman pangan juga luas lahannya pun tidak  semakin bertambah tapi malah semakin berkurang, hal ini yang menjadi perhatian kita ,” imbuhnya.

Juga disampaikan Bupati, tanaman tembakau di Desa Sidomulyo ini sudah terkenal sejak tahun 1910 jadi sudah lama sekali, di Magetan ini terkenal tembakaunya.

Jenis tembakau di Desa Sidomulyo ini adalah tembakau Temanggungan yakni tembakau pegunungan, hasil tembakaunya di kirim ke Temanggung karena di sana menampung hasil tembakau pegunungan.

Seperti di daerah Parakan yakni tempatnya budidaya tembakau sekaligus tempat pengumpulan hasil tembakau pegunungan, dan alhamdulilallah hari ini kita melakukan panen raya menyambut baik harga yang cukup bagus, dan tentu ini sangat menguntungkan bagi petani di Desa Sidomulyo ini.

“Kwalitas jenis tembakau di Desa Sidomulyo yang paling favorit adalah andong kuning, karena harganya sangat bagus,” tambahnya.

Untuk luas lahan di sini sekitar 321 hektar, perhektarnya mendapatkan hasil 7-8 ton basah jadi belum begitu luas karena masih banyak tanaman pangan dan untuk penghasil tembakau selain di Desa Sidomulyo, Kecamatan Plaosan ini, ada di Kecamatan Parang.

Sementara menurut Uswatul Chasanah, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Magetan menyampaikan, ada  lima kecamatan di Kabupaten Magetan penghasil komoditas tembakau, di antaranya Kecamatan Sidorejo, Panekan, Plaosan, Parang, dan Takeran.

“Untuk lahan tembakau di Kabupaten Magetan di tahun 2022 tercatat ada sebanyak 321 hektar, dengan produktivitas 616 kg/hektarnya atau dengan jumlah produksi 197,9 ton, dan untuk harga tembakau bervariasi seperti tembakau Andong Kuning di Desa Sidomulyo ini harga basah Rp 8 ribu jika kering bisa mencapai Rp 280 ribu,” paparnya.

Kalau sudah dirajang dan kering harganyapun juga bisa mencapai Rp 200 ribuan perkilo. Yang harganya sangat bagus itu tembakau Rejeb dari Parang, setelah dirajang untuk harga kering mencapai Rp 300 ribu lebih.

“Untuk daerah historis tembakau hanya ada di beberapa kecamatan, seperti di Sidorejo, Panekan, Plaosan, Parang, bahkan Poncol itu dulu juga wilayah historis tembakau, tapi karena harga dan minat petani itu turun jadi banyak yang beralih ke tanaman sayur,” tutupnya. (pgh)