SURABAYA, PETISI.CO – Aparatur sipil negara (ASN) saat ini sedang menghadapi era arus informasi begitu cepat dan tanpa batas. Ditambah pandemi Covid-19 lagi, sehingga dibutuhkan pegawai yang smart untuk memberikan pelayanan ekstra kepada masyarakat.
Mewujudkannya, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar Obrolan Santai (Obras) untuk para ASN secara virtual yang pertama bagian dari program kegiatan di BPSDM Jatim, Senin (12/7/2021).
Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menyatakan untuk memberikan pelayanan ekstra bagi masyarakat secara langsung maupun virtual maka pembawaan diri dan komunikasi seorang ASN harus benar-benar menjadi perhatian.
“Penyampaian atau komunikasi dan mendengarkan harus memiliki kesan ramah dan beretika, serta dapat diterima baik oleh masyarakat,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin (12/7/2021).
Selain itu, lanjutnya, termasuk bagaimana komunikasi tidak hanya berbicara tapi juga mendengarkan dan memperhatikan, melihat tekstur gaya berbicara dan mendengarkan serta memperhatikan dengan serius apa yang disampaikan masyarakat.
“Intinya, komunikasi butuh yang efektif agar mendapatkan kepercayaan masyarakat,” tukas pejabat eselon II kelahiran Sulawesi Selatan tersebut.
Kegiatan Obras yang pertama kali dilaksanakan oleh BPSDM Jatim diikuti sekitar 280 peserta dari ASN Pemprov Jatim, Pemkab/Pemkot se-Jatim. Bahkan, ada dari instansi dari luar pemerintah daerah, seperti BPK RI, termasuk LAN RI, kementerian, serta protokol Istana Negara.
Obras menghadirkan narasumber dari Certified Public Speaker sekaligis Founder of Weeprocom Grace Mamahit, CPS dan dipandu moderator Dr Tutik Purwaningsih, MPsi yang sehari-hari berdinas sebagai Widyaiswara BPSDM Jatim.
Kegiatan bertema “Public Speaking dan Communication Skill bagi ASN Sebagai Pelayan Publik” tersebut dikemas dengan konsep tidak formal agar terkesan lebih santai dan ditambah diskusi-diskusi ringan serta ditambah interaktif dengan para audens virtual.
Aries Agung berkomitmen BPSDM Jatim akan terus berbenah dan mengembangkan metode-metode pelatihan yang lebih mudah didapat oleh para ASN meski berada rumah atau sedang bekerja, namun tetap bisa mengembangkan kompetensinya.
“BPSDM Jatim mencari format agar ASN dapat meng-update dan meng-ugrade dirinya utk mengembangkan kompetensinya dari mana, dan kapan saja secara daring, serta memperoleh e-sertifikat yang dapat dinilai sebagai poin dalam penghitungan jam pelajaran yang harus dimiliki wajib setiap ASN minimal dalam setahun memenuhi 20 Jam Pelajaran untuk mengikuti pelatihan.,” ucapnya. (bm)
