LAMONGAN, PETISI.CO – Gerakan perubahan untuk Kabupaten Lamongan tahun 2020-2025 digaungkan oleh Khoirul Huda sebagai nahkoda relawan, Selasa malam (5/11/2019) di caffe Laras Liris Hotel Grand Mahkota.
“Sebagai nahkoda gerakan perubahan, kami mengajak para kaum muda dan kritisi untuk mensukseskan gerakan perubahan untuk kepemimpinan selama satu dekade belakangan ini. Sebab apa yang melatarbelakangi ini semua, bagi kami tidak ada keadilan bagi masyarakat umum Lamongan, pembangunan yang monoton terpusat di kota, managemen tertutup, serta birokrasi yang dikuasai oleh orang orang terdekat penguasa saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, gerakan ini sangat didukung oleh teman teman, apalagi kedatangan para anggota dewan plus ketua partai, mulai H. Abdul Ghofur Ketua Partai PKB Lamongan, yang juga Ketua DPRD Lamongan, Saim S. Pd Ketua PDIP Lamongan dan yang terakhir Tsalist Fahami Ketua Partai DPC Gerindra Lamongan.
“Kedatangan beliau-beliau ini merupakan sebuah asupan nutrisi tersendiri bagi teman-teman untuk semangat gerakan perubahan 2020 Kab. Lamongan tahun depan,” ujarnya.
Dikatakannya, sudah tidak ada lagi nilai tawar terkait gerakan ini, karena gerakan ini jelas terarah “No Dynasti No Rezim”.
Selaras dengan apa yang disampaikan Cak Huda, H. Abd Ghofur Ketua DPRD Lamongan saat menyampaikan sambutan pun menginginkan sebuah perubahan yang benar-benar segar.
“Maka untuk itu kami tidak membuka pendaftaran Bacabup dan Bacawabup, dan mengusung satu nama H. Sholahudin yang juga Bendahara PCNU Lamongan plus asisten pribadi Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin,” ujarnya.
Hanya nama H. Sholahuddin yang dikirim ke DPP PKB di Jakarta, agar segera mendapat rekom setelah mendapat restu dari DPW PKB Jatim H. Halim Iskandar.
“Tak lupa nama tersebut juga sesuai aspirasi para pengurus dari tingkatan ranting terbawah partai kami,” ungkapnya.
Dalam sesi terakhir sambutan Saim S. Pd dan Tsalist Fahami pun sudah satu frame arah tujuan gerakan perubahan untuk Lamongan dengan H. Abd Ghofur sesuai aspirasi konstituen di bawah.
Semua lini memang harus ada sebuah perubahan besar, bukan lagi sentuhan-sentuhan kecil. Agar arah pembangunan Kabupaten Lamongan merata dari ujung utara ke selatan, dan dari timur ke barat.
“Sekali lagi, keadilan bagi seluruh masyarakat Lamongan yang dibutuhkan, mulai pembangunan infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan pertanian. Semua wajib mendapatkan, tak lupa juga sistem birokrasi yang harus merangkul semua, bukan malah menjauhkan orang-orang yang tidak dekat penguasa,” tandas mereka berdua.(ak)
