Global Wakaf-ACT dan YP3I Bantu 100 Ton Beras Wakaf untuk Masyarakat Jatim

oleh -63 Dilihat
oleh
Ketua Dewan Pembina Global Wakaf ACT, Ahyudin secara simbolis menyerahkan bantuan beras kepada Gubernur Khofifah.

SURABAYA, PETISI.CO – Di tengah masa pandemi Covid-19, Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) menyalurkan bantuan pangan untuk Masyarakat Jawa Timur (Jatim) dan korban bencana melalui pesantren.

Bantuan berupa 100 ton beras wakaf dan 10 ribu karton air wakaf gratis. Penyaluran bantuan tersebut, dilepas oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (27/12/2020).

Hadir di pelepasan ini, Ketua Dewan Pembina Global Wakaf ACT, Ahyudin, Ketua Umum YP3I, Marzuki Ali dan Banser. “Program bantuan 100 ton beras wakaf dan 10 ribu karton air wakaf gratis adalah pengantar dari sebuah program dan gerakan besar yang bernama Wakaf Sawah Produktif,” kata Ahyudin.

Saat ini, Global Wakaf dan YP3I sedang memulai pemberdayaan masyarakat dan petani dengan mengelola 500 hektare sawah wakaf di berbagai tempat di Jatim. “Alhamdulillah program ini, kemarin kita soft launching di Mojokerto,” ujarnya.

Program ini, menurutnya, merupakan bentuk semangat menjadikan bangsa Indonesia kembali sebagai bangsa yang berdaulat pangan. Apalagi setelah bertemu gubernur Khofifah, membuat pihaknya makin semangat.

“Insya Allah dimulai dari Jatim, bangsa besar ini akan memiliki kedaulatan pangan, tidak sekadar ketahanan pangan. Jika gerakan Wakaf Sawah Produktif ini menyebar masif, maka dimulai dari Jatim, Indonesia berubah dari importir menjadi negara eksportir pangan halal,” tuturnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan, secara pribadi dirinya telah lama mengenal kiprah ACT. Selama ini kerja kemanusiaan ACT dilakukan tanpa batas, bahkan menembus batasan benua dan negara.

“Karena itu, saat ini merupakan bentuk penyambungan program. Energi Global Wakaf ACT, YP3I dan seluruh santri kiai Mahfudz Sobari menjadi energi baru yang dapat memberikan harapan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Jatim,” ujarnya.

Pihaknya sudah on the right track dalam penyiapan kedaulatan pangan. Terutama proses pemberdayaan masyarakat agar terbantu dan ekonominya berkembang.

“Ini ketemu ekosistemya, ada juga Santri Taruna Tani (SANTANI) yang menjadi penyemai sektor produktivitas sektor pertanian. Terima kasih sudah memberikan optimisme,” paparnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Umum YP3I, Marzuki Ali mengajak semua masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam gerakan wakaf. Karena lewat ACT dan YP3I, hasil keuntungan dari wakaf akan dikembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Itulah kehebatan pendanaan dari dana wakaf,” tegasnya.

Karena itu, dia meminta gubernur Khofifah agar bisa seluruh ASN di Jatim diajak untuk berwakaf.

“Perbulan tidak perlu banyak, misalnya 50-100 ribu rupiah untuk berwakaf. Uang itu akan tetap ada di foundation untuk dikelola,” tandasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.