Golkar Bersholawat, Ketua Umum Golkar: Perbedaan Tak Boleh Berpecah Belah

oleh -271 Dilihat
oleh
Airlangga Hartarto diapit Gus Miftah dan Sarmuji di acara Golkar Bersholawat

TUBAN, PETISI.CO – Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menghadiri Golkar Bersholawat di Alun alun Tuban, Selasa (3/10/2023) malam. Airlangga ditemani da’i kondang Gus Miftah sekaligus mengisi ceramah agama dalam kegiatan yang dibalut dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Acara tersebut, dihadiri puluhan ribu jamaah. “Memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW adalah salah satu bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah. Sebagai muslim seharusnya kita menteladani apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad dalam kehidupan kita sehari hari,” kata Airlangga Hartarto.

Salah satu misi kenabian bagi umat muslim adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Airlangga lalu menyetir salah satu ayat yang artinya “Sesungguhnya aku diutus di muka bumi hanya untuk menyempurnakan akhlak manusia”.

“Ajaran Islam sangat menekankan pentingnya perilaku yang baik kepada sesama. Ajaran Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Kita telah dianugerahi oleh Allah SWT bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang mejemuk, berbagai suku dan agama,” tuturnya.

“Perbedaan tidak boleh berpecah belah. Jusrtru perbedaan itu menjadikan bangsa Indionesia kuat dan saling melengkapi satu sama lain,” tambah Airlangga Hartarto yang juga Menko Perekonomian itu.

Dia mengingatkan bahwa empat bulan lagi bangsa Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024, dimana kita akan memilih Presiden dan memilih anggota DPR. Sebagai warga negara yang baik hendaknya menggunakan hak pilihnya.

Pemilu, lanjutnya, bukan untuk memecah belah, perbedaan politik itu hal biasa. Justru Pemilu harus membawa kegembiraan, kebahagiaan serta mengedepankan politik yang santun, ide dan gagasan untuk mensejehterakan rakyat.

“Bukan malah sebaliknya mengedepankan politik identitas dan menebar kebencian. Rasul telah mencontohkan empat kreteria mencari pemimpin yakni Sidig, Amanah, Fatonah dan Tablig,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Golkar Jatim M Sarmuji  menyampaikan, melalui Golkar bersholawat berharap mendapat berkah dari kanjeng Nabi Muhammad dan syafaat dari Nabi di hari kiamat. Golkar sangat peduli dengan kegiatan masyarakat khususnya kegiatan keagamaan seperti ini.

“Tahun lalu Golkar Bersholawat berlangsung di Gresik bekerjasama dengan Pemkab Gresik dengan mengundang Gus Azmi. Sedangkan malam ini menggandeng Pemkab Tuban menghadirkan Gus Miftah (Miftah Maulana Habiburrahman),” jelasnya.

Golkar akan selalu bersama masyarakat membangun negeri. “Kami terimakasih kepada pak Bupati Tuban Mas Aditya Halindra Farizki yang masih jomblo, bersedia berketempatan menjadi tuan rumah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan ternyata mendapat sambutan luar biasa di masyarakat Tuban,” tuturnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapreasiasi kegiatan Golkar Bersholawat. Acara ini sekaligus peringatan Maulidan dengan mendoakan warga Tuban sehat dan sejahtera semua.

“Di sini ada Ketua PWNU Jatim Pak kiai Marzuki Mustamar yang sebentar lagi akan diwisuda sebagai doktor. Ibu-ibu harus mencontoh pak kiai, harus bisa menyekolahkan anaknya sampai jenjang doctor. Setuju ibu-ibu?,” kata Khofifah yang langsung dijawab setuju ribuan jamaah.

Khofifah menyampaikan pak Menko dan para anggota DPR bahwa Tuban adalah kabupaten para wali. Tempatnya tidak jauh dari sini yakni Sunan Bonang. “Bonang itu artinya seni, sehingga masyarakatnya Tuban sangat halus,” ujar Khofifah yang belakangan menjadi incaran para Capres.

Peringatan Maulid Nabi diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ahmad Fatoni Nugroho. Selain gubernur Khofifah, hadir pula Wagub Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Adhy Karyono dan beberapa pejabat Pemprov Jatim.

Ada pula Gus Aam dari Ponpes Tambakberas, sejumlah anggota DPR RI dari Golkar Sekjen (Wakil Ketua DPR RI) Letnan Jendral TNI (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia. Hj. Henny Relawati (Ibundanya Bupati Tuban Aditya Halinda dan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. (bm)