Merasa Anaknya Mendapat Perundungan, Ortu Siswa SD Kutoanyar Akan Melaporkan Pihak Terkait

oleh -386 Dilihat
oleh
Ilustrasi

TULUNGAGUNG, PETISI.COLembaga sekolah sebagai tempat menimba ilmu siswa dan tempat mendidik siswa dan seharusnyalah memberikan bagaimana rasa nyaman aman untuk siswa dalam mengenyam pendidikan.

Pihak sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak dan mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan adalah dengan menumbuhkan kehidupan pergaulan yang harmonis dan kebersamaan antar peserta didik dengan tenaga pendidik, orang tua, serta masyarakat.

Namun, masih saja ada perundungan kepada siswa. Dan seharusnya tidak terjadi di satuan pendidikan. Terlebih masih anak anak yang membutuhkan support membangun mental yang baik.

Sungguh miris, perundungan dialami oleh siswa SDN Kutoanyar 2 Kecamatan/Kabupaten Tulungagung.

Sebut saja HJ (laki laki) salah satu siswa kelas IV harus mengalami tekanan mental setelah disumpah Wali kelasnya sendiri di hadapan teman- teman sekelasnya gara-gara dianggap tidak mengembalikan buku yang dijual sales ke sekolah.

Hal ini disampaikan Agus, orang tua siswa tersebut, Agus saat diwawancarai awak media.

Menurut Agus, kejadian itu berawal, Jumat (29/9/2022) saat anaknya yang duduk di kelas IV SD kutoanyar 2, Kecamatan Tulungagung, pulang membawa 1 paket yang berisi 2 buku yang dijual sales melalui pihak sekolah dengan harga 70 ribu rupiah dengan rincian harga per buku 35 ribu rupiah.

Oleh karena pihak wali murid tersebut tidak menghendaki membelinya, paket buku tersebut dikembalikan ke sekolah, Sabtu (30/9/2023) saat acara Maulid Nabi di Sekolah.

Paket buku itu, kata Agus, oleh anaknya dikembalikan dan ditaruh di meja guru karena gurunya sibuk pas ada acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Sehingga kemungkinan gurunya tidak tahu kalau bukunya sudah dikembalikan. Mungkin itu kesalahan anak saya karena tidak memberitahu gurunya,” ungkap Agus, Rabu (4/10/2023) pagi.

Masih kata Agus menceritakan hari itu juga sepulang sekolah anaknya menangis dan dengan nada kesal bercerita bahwa tadi disumpah oleh wali kelasnya karena dianggap tidak mengembalikan paket buku tersebut.

“Beberapa teman sekelasnya tadi juga ke rumah mengadukan hal yang dialami anak saya. Langsung saja Wali kelas saya konfirmasi lewat WA dan dijawab paket buku tersebut sudah ditemukan,” terangnya.

Atas kejadian tersebut Agus selaku orang tua murid merasa kecewa dan tidak terima anaknya disumpah bak pencuri yang dipaksa mengakui perbuatannya.

“Yang jelas kami sebagai orang tua tidak terima anak kami diperlakukan seolah olah seperti pencuri, disumpah-sumpah oleh wali kelasnya karena dianggap belum mengembalikan buku yang dijual sales ke sekolah,” ungkapnya dengan nada kesal.

“Padahal sebagai orang terpelajar dan berpendidikan tinggi, tidak sepatutnya lo wali kelas itu memperlakukan hal itu kepada anak didiknya hingga anak kami down, menangis, disoraki teman teman sekelasnya karena disumpah wali kelasnya. Kan bisa Wali murid itu menanyakan ke orang tua, toh ada Grup WA orang tua,” timpal Agus.

Dengan atas dugaan perundungan terhadap anaknya itu pihaknya akan melaporkan ke Dinas Pendidikan dan pihak terkait lainnya.

“Kami akan membawa permasalahan ini ke Dinas pendidikan dan Dewan Pendidikan, biar hal ini tidak terjadi pada anak anak sekolah yang lain,” pungkasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.