Dugaan Perundungan di SD Kutoanyar Berakhir Damai, Inilah Penjelasan Dispendik Tulungagung

oleh -398 Dilihat
oleh
Suharni, Kabid SD Dispendik Tulungagung saat di ruang kerjanya

TULUNGAGUNG, PETISI.CODugaan perundungan verbal di SDN 2 Kutoanyar, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, yang terjadi beberapa hari kemarin berakhir dengan damai.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Tulungagung melalui Kabid Pembinaan SD Suharni saat dikonfirmasi awak media, Senin (09/10/2023).

Menurut Suharni, adanya kejadian dugaan perundungan itu pihaknya melakukan klarifikasi terhadap kedua belah pihak yaitu guru maupun orang tua HJ salah satu siswa klas 4 di sekolah tersebut.

Dikatakannya, setelah kejadian itu ada miskomunikasi antara kedua belah pihak. Sebenarnya kesemuanya punya niatan yang baik terutama dari wali murid yang telah menyampaikan niatan baik tersebut demi menjaga marwah pendidikan sesuai dengan koridor yang ada.

Begitu juga dari pihak guru/wali kelas juga menyampaikan bahwa apa yang terjadi itu tidak seperti itu, yang sebetulnya sebagai guru hanya karena semata-mata ingin menanamkan nilai kejujuran pada anak didiknya.

“Namanya manusia tak pernah lepas dari khilaf dan kesalahan, namun demikian kami sampaikan apresiasi kepada kedua pihak dalam hal ini orang tua dan guru wali kelas, karena semuanya punya inisiatif yang bagus yakni bagaimana caranya untuk mendidik anak – anak didiknya menjadi lebih baik,” jelas Suharni saat di ruang kerjanya.

Lanjutnya, mendidik anak-anak memang sudah menjadi tanggung jawab semuanya, yakni bukan hanya guru, orang tua dan masyarakat namun juga menjadi tanggung jawab dari dinas Pendidikan selaku pemerintah.

Untuk itu pihaknya terus berupaya agar bagaimana menerapkan pendidikan sesuai dengan koridor yang ada, karena tugasnya adalah mendidik anak-anak dan pendidikan itu adalah merupakan karakter pendidik yaitu dalam membangun karakter.

Apalagi, kata Suharni, di dalam kurikulum merdeka ini ada profil pelajar Pancasila. “Sehingga jelas tujuan kita adalah bagaimana menanamkan karakter pada anak – anak didik dan dari kedua belah pihak ternyata sudah ada gayung bersambut,” imbuhnya.

Terkait dugaan bullying atau perundungan di SDN 2 Kutoanyar, Suharni menerangkan, jika selama ini kedua belah pihak masih ada terjadi miskomunikasi, namun demikian saat ini kedua belah pihak antara guru dan orang tua murid sudah memahaminya dan permasalahan sudah dinyatakan selesai.

Masih menurut Suharni, ternyata muaranya dari kedua belah pihak adalah sama yaitu punya tujuan yang baik yakni untuk mewujudkan anak-anak yang berkarakter.

“Alhamdulillah, dengan adanya kordinasi dan sinergi yang baik antara guru dengan orang tua wali murid, sehingga hari ini permasalahan sudah kelar dan bisa diselesaikan dengan baik,” tandasnya.

Pihaknya akan terus melakukan langkah untuk mengantisipasi agar tidak ada kejadian bullying/perundungan agar terciptanya rasa aman serta nyaman di lingkungan sekolah.

Sementara itu, Agus, orang tua murid HJ, juga menyampaikan, jika permasalahan yang terjadi kemarin sudah selesai.

“Hari ini wali Kelas IV SDN 2 Kutoanyar bu Ines bersama para siswanya datang ke rumah kami untuk menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang dialami anak saya,” tuturnya.

Pihaknya selaku orang tua murid juga berharap agar kejadian tersebut tidak akan terulang lagi.

“Semoga kedepannya tidak akan terulang lagi dan ini bisa menjadi pembelajaran untuk semuanya,” ungkapnya.

“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, yang telah merespon cepat kejadian tersebut, sehingga bisa diselesaikan dengan baik,” tandasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.