SURABAYA, PETISI.CO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya, telah memberhentikan seorang pegawai non-PNS berinisial Y. Pasalnya, oknum tersebut terlibat dalam skema penipuan berkedok investasi yang ternyata bodong.
Kepala Satpol PP Surabaya, M Fikser, menegaskan bahwa pemecatan tersebut dilakukan untuk menjaga nama baik lembaga dari praktik penipuan yang telah berlangsung sejak tahun 2017.
Menurut M Fikser, kasus yang menyeret Y tidak termasuk dalam kategori pungutan liar, melainkan adalah skema investasi bodong yang berhasil menarik banyak korban.
“Modus operasi dimulai dengan memberikan uang kepada para korban, yang kemudian diikuti oleh ketiadaan pembayaran lebih lanjut. Kemudian, investasi itu tiba-tiba menjadi sebuah arisan palsu yang menyebabkan kerugian signifikan,” ungkap M Fikser.
Para korban yang terdampak telah banyak melapor ke kantor Satpol PP Surabaya, mengadukan kerugian yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Meskipun belum jelas total kerugian, banyaknya laporan yang masuk memicu penyelidikan lebih lanjut.
Sebagai respons atas kasus investasi bodong hingga arisan palsu tersebut, M Fikser telah mengambil tindakan tegas dengan memecat Y pada awal Mei setelah menerima informasi kasus pada pertengahan April.
“Kami telah melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan bukti yang memadai. Ini bukan hanya soal kerugian finansial, tetapi juga tentang bagaimana tindakan Y telah mencoreng reputasi Satpol PP Surabaya,” kata M Fikser.
Ia menambahkan, meskipun penipuan tersebut tidak terkait langsung dengan tugas Y di Satpol PP, tindakan yang dilakukan sudah merugikan nama baik institusi. Sebelum memutuskan pemecatan, Fikser telah berinteraksi dengan beberapa korban untuk membahas tanggung jawab Y atas kasus investasi bodong tersebut.
“Kami memutuskan untuk memecat Y tidak hanya berdasarkan kerugian materiil, tetapi karena tindakannya yang secara signifikan merusak citra Satpol PP Surabaya,” pungkas M Fikser. (dvd)
