SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa memiliki komitmen tinggi untuk menyatukan seluruh suporter di Jatim. Komitmen itu tidak sekedar dilakukan menjelang penyelenggaraan turnamen Piala Gubernur Jatim 2020 saja. Lebih dari itu, gubernur menginginkan suporter Jatim ke depan bisa bersatu padu.
“Kami, PSSI dan seluruh insan sepakbola pasti punya komitmen tinggi kepada persatuan dan kesatuan suporter. Agar tidak ada lagi kericuhan, sepakbola benar-benar enak ditonton,” katanya dalam dialog dengan lima elemen suporter di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (9/2/2020).
Dialog yang berlangsung gayeng ini, hanya dihadiri empat perwakilan elemen suporter. Yakni, LA Mania (Persela Lamongan), Aremania (Arema Malang), Sakeramania (Madura United) dan Persik (Persik Kediri). Sedangkan satu elemen suporter yang absen, yakni Bonekmania (Persebaya Surabaya).
Mantan Menteri Sosial ini mengaku tidak semua yang dia lakukan diketahui oleh manajer dan suporter klub. Ketika Arema tandang lawan Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), dia mendapat info ada suporter dari Jember naik truk terjatuh.
Lalu, Khofifah menelphon Dirut RSU Dr Soetomo untuk mengecek dimana lokasi kecelakaan itu terjadi. Dirut RSU Dr Soetomo diminta koordinasi dengan Polres dan segera dilakukan evakuasi. Ternyata sebelum diselamatkan, suporter itu diketahui sudah meninggal di tempat kejadian.
“Tak perlu saya ngomong sampean. Langsung dibawa ke RSU Dr Soetomo, dikomunikasikan dengan keluarga dan diantar ke Jember dengan ambulans. Saya minta Kabiro Kessos dan Kadispora mengantar jenazah hingga ke rumah duka. Yang begini-begini tidak semua terkomunikasikan,” ungkapnya.
Menurutnya, teman-teman suporter dan manajer klub punya semangat yang sama untuk bisa membangun kebersamaan, kolektifitas dengan menghormati satu dengan yang lain. Tidak ada orang yang tak pernah punya masa lalu. Nah, hari ini ada komitmen-komitmen yang dibangun bersama.
“Bahwa komitmen yang sudah ditandatangani di lapangan, tidak seratus persen persis yang kita bangun. Tapi, paling tidak sudah ada niat baik. Niat kita adalah membangun sportifitas dan membangun satu komitmen bersama. Jadi, bangun niat kita untuk bisa menjunjung tinggi sportifitas di dalam arena apa saja, termasuk di turnamen piala gubernur,” ujarnya.
Ketua Umum PSSI, M Irawan sependapat dengan Gubernur Khofifah. Untuk menangani suporter, PSSI telah membentuk divisi khusus soal suporter. Kepala divisi ini akan datang ke wilayah-wilayah untuk mendiskusikan. PSSI akan membuat formulasi setelah terkumpul semua data.
“Kita ingin apa sih yang dimaui oleh suporter. Kadang-kadang di tingkat atas selesai, dibawahnya masih ada masalah. Karena itu, kita bentuk divisi khusus soal suporter. Tapi, tetap wilayah yang punya klub-klub,” Iwan Bule, sapaan akrabnya.
PSSI, lanjutnya, tidak bisa melihat suporter. PSSI hanya menghukum klubnya. “Klubnya dihukum rugi, suporternya biarkan saja. Ini yang harus ketemu nanti. Sehingga, nanti jadi formulasi yang jelas bagi para suporter yang ada,” jelasnya. (bm)