Gubernur Khofifah Resmikan Desa Devisa dan Desa Pendulum Devisa di GEJB 2023

oleh -287 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah menekan tombol pembukaan Gebyar Ekspor Jatim Berdaya Tahun 2023

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka  Gebyar Ekspor Jatim Berdaya (GEJB) Tahun 2023 yang merupakan ajang promosi produk ekspor Jatim, di Graha Samudra Bumimoro, Surabaya, Rabu (22/11/2023).

Rangkaian gelaran GEJB ini diisi antara lain dengan talkshow penguatan IKM,  Business Matching Online Industri Kecil Menengah (IKM) dengan Ananda Lestari Maju SDN BHD dari Malaysia dan RSJ Trading dari USA dan pameran  stand produk UKM serta eksportir.

Salain itu, Khofifah melakukan peresmian Desa Devisa Gula Aren dan Jahe Kabupaten Pacitan yang bekerja sama dengan LPEI. Selain itu juga meresmikan Desa Pendulum Devisa Olahan Bawang Goreng Kabupaten Probolinggo yang bekerja sama dengan Bank Jatim.

Didampingi Kepala Disperindag Jatim Iwan, Dirut Bank Jatim Busrul Iman, dan Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Nurhadi, peresmian dilakukan Khofifah dengan penyerahan rompi kepada Bumdes Langgeng Lestari Pacitan, Bumdes Sejahtera Punjung Pacitan, dan CV Dua Putri Sholehah Probolinggo.

“Peresmian desa devisa dan desa pendulum devisa ini sangat spesial, karena membuktikan bahwa pelaku usaha kita semakin maju dan siap naik kelas memasuki pasar global,” kata Khofifah.

Dijelaskan, pertumbuhan desa devisa dan desa pendulum devisa di Jatim sangat pesat. Saat ini jumlah desa devisa di Jatim merupakan yang terbanyak di Indonesia. Pada akhir Tahun 2022, Desa Devisa berjumlah 64 (enam puluh empat desa).

Tahun 2023 ditargetkan ada penambahan sebesar 50 (lima puluh desa). Namun berkat sinergitas dan kolaborasi yang baik antara pemprov Jatim, pemkab/pemkot, LPEI, Bank Jatim serta pelaku usaha, target tersebut telah terlampaui.

“Alhamdulillah saat ini telah terbentuk total 149 Desa Devisa dan 8 Desa Pendulum Devisa di Jawa Timur ini sangat membanggakan. Aemoga bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim dan nasional,” tuturnya.

Menurutnya, potensi Desa Devisa Jatim untuk terus mengembangkan potensi produk ekspor melalui basis kemasyarakatan atau communal branding sangat besar. Bahkan, dia sudah blusukan ke sejumlah lokasi desa devisa di Jatim dan melihat geliatnya yang sangat besar.

“Saya termasuk yang blusukan untuk mencari Desa Devisa, jumlahnya di Jatim ini yang terbanyak di Indonesia dan blusukan ini membuahkan hasil, dari ketekunan luar biasa sampailah kita menemukan testimoni dari Desa Devisa yang menunjukkan bahwa ekspor itu mudah,” ungkapnya.

Dengan tumbuhnya desa devisa dan desa pendulum devisa di Jatim, Khofifah optimis kinerja ekspor Jatim akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Terutama karena Jatim berkontribusi signifikan terhadap kinerja ekspor nasional dengan jumlah 8,43 persen pada Januari – September 2023.

“Jatim berada pada urutan ketiga sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap capaian kinerja ekspor nasional. Saat ini, Jatim memiliki tujuan ekspor utama di antaranya Amerika Serikat, Jepang, dan China,” jelasnya.

Di kesempatan ini, turut dilakukan penandatangan 3 Perjanjian Kerjasama antara LPEI dan Bank Jatim, yaitu PKS tentang Penjaminan Kredit, PKS tentang Program Pembiayaan Bersama (Co-Financing) dan Penjaminan Kredit, dan Komitmen Bersama tentang Pengembangan Komunitas Ekspor.

Gubernur Khofifah juga menyerahkan apresiasi berupa penghargaan Instansi & Lembaga Pembina IKM Ekspor kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Kantor Pengawasan & Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Malang, dan Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan RI.

Lalu penghargaan IKM Ekspor Pemula  kepada PT. Rumah Makan Deltasari Indah dan PT. Indo Rasa Utama, IKM Ekspor Berkinerja kepada PT. Loka Fiber Indonesi dan CV. Syafrida Snack, IKM Ekspor Produk Inovatif kepada CV. Putri Dua Sholehah dan PT. Bumi Blambangan Wangi, IKM Ekspor Produk Kreatif kepada PT Kian Eka Cipta dan CV. Sekar Wana Jaya, serta penghargaan Importir Pendukung IKM Jatim kepada Ananda Lestari Enterprise Selangor Malaysia.

Usai prosesi acara, Khofifah secara langsung meninjau 39 stand di area GEJB. Di antaranya 12 stand instansi dan asosiasi penyedia layanan untuk pelaku usaha ekspor, 2 stand Desa Devisa, 2 stand Desa Pendulum Devisa, dan 23 stand produk UKM dan eksportir.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga berkesempatan melepas ekspor produk dari 7 pelaku usaha di Jatim dengan total nilai Rp 3,62 Miliar atau USD 235,32 Ribu dengan negara tujuan Asia Timur, Timur Tengah, hingga Eropa.

Di akhir acara berhasil dilakukan penandatanganan LoI (Letter of Intent) ekspor komoditi multi produk Jawa Timur antara Export Center Surabaya dengan Ananda Enterprise Maju, SDN BHD dari Malaysia senilai USD 23 ribu dan RSJ Trading dari USA senilai USD 25 ribu, disaksikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.