Harga Beras di Jawa Timur Ogah Turun

oleh -203 Dilihat
oleh
Agus Maemun

Agus Maemun: Kenaikannya Tak Masuk Akal

SURABAYA, PETISI.CO – Harga beras di sejumlah daerah di Jatim ogah turun. Hingga Selasa (16/1/2018), harga kebutuhan paling pokok kelas menengah di tingkat eceran masih di kisaran antara Rp 10.000/kg – Rp 12 ribu-an/kg. Kondisi itu bukan hanya terjadi di Surabaya, melainkan juga di Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang.

‘’Ini sudah memasuki hari ke -16 tahun 2018, namun harga beras belum ada tanda-tanda turun. Aneh. Padahal, kata pemerintah, stok beras di Jatim melebihi kebutuhan. Stoknya belimpah ruah,’’ kata Yatima, pedagang beras di Pasar Tanjung, Mojokerto.

Harga beras untuk kualitas rendah Rp 10.500 per kilo gram, beras sedang Rp 11.500, sementara beras kualitas super Rp 12.500. Sebelum tahun baru 2018, harga beras kualitas rendah cuma Rp 8.750/kg. Sedangkan yang sedang Rp 9.000/kg.

‘’Rata-rata kenaikannya antaraRp 500 hingga Rp 1.500/kg,’’ kata dia. Yatima tak yakin jika kenaikan harga beras kali ini disebabkan kasualitaas ekonomi, yakni antara permintaan dan ketersediaan barag. ‘’Buktinya, pemerintah menegaskan cadangan beras di Jatim melimpah ruah, tapi hargamya masih melonjak,’’tegasnya.

(Baca Juga : Pakde Karwo Himbau Masyarakat tak Panik)

Keluhan yang sama dikemukakan Waliadi, pedagang beras di Pasar porong, Sidoarjo. Sejak awal Januari, menurutnya, harga beras terus meroket. “Untuk kualitas rendah harga per saknya Rp 260 ribu, untuk kualitas sedang Rp 275 ribu, sementara untuk kualitas super Rp 295 ribu, per sak beratnya 25 kg,” tambahnya.

Karena itu, lanjut Waliadi, masyarakat banyak menyerbu beras kelas medium berkualitas rendah dan sedang. ‘’Ketika harga mahal, ini yang paling laku,’’ kata Waliadi seraya menambahkan masyarakat dewasa ini kurang meminati beras kualitas super.

Dihubungi terpisah, Anggota Komisi BDPRD Jatim, Agus Maemun, menilai kenaikan harga beras kali ini tak masuk akal. Selain persediaan beras di Jatim cukup, produksinya juga melimpah ruah. Bahkan, kata dia, beras Jatim memasok kebutuhan nasional.

‘’Jadi, melajunya harga beras yang gak ketulungan itu tidak masuk akal. Apalagi untuk menyelesaikan perseoalan ini ditempuh dengan mengimpor beras. Jatim gak bisa seperti itu,’’ tandasnya.

Karena itu, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Jatim ini minta Gubernur Jatim Soekarwo menempuh langkah-langkah kongkrit. Tak sekadar mengimbau masyarakat tak panik. Pemprov, tegasnya, harus intervensi. Salah satunya, kata Agus Maemun, dengan melakukan operasi pasar.

‘’Langkah alinnya yang urgen adalah Satgas Pangan yang sudah dibentuk pemerintah, hendaknya segera beraksi. Kenaikan harga beras yang telah memelibi batasan ini bukancuma dilihat dari sisi hukum ekonomi. Pasti ada sebab lain. Satgas Pangan harus mampu menyelasaikan sumbatan itu yang jadi penyebab kenaikan harga bahan pokok,’’ tegasnya.(mu)

No More Posts Available.

No more pages to load.