Harga Beras Melonjak Akibat Kenaikan Harga Gabah Kering Giling di Tingkat Petani

oleh -180 Dilihat
oleh
Pj Gubernur Adhy mnyerahkan beras medium yang dibeli masyarakat dengan harga murah

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur menggelar Pasar Murah bahan pokok (bapok) untuk menyambut hari besar keagamaan nasional dan datangnya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah di Halaman Kantor Disperindag Jatim, Minggu (25/2).

Dalam operasi pasar murah ini dijual beberapa komoditas bahan pokok di antaranya beras medium yang dijual dengan harga Rp 51.000 per 5 kilogram (kg) atau Rp 10.200 per kg, gula pasir dengan harga Rp15.000 per kg, telur ayam ras Rp 24.000 per kg, dan minyak goreng dengan harga 13.000 per liter.

Dalam pasar murah ini, per orang hanya boleh membeli beras maksimal 2 sak kemasan 5 kg, gula dan telur ayam ras maksimal 1 kg dan minyak goreng maksimal 2 liter.

Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan pasar murah ini sebagai bentuk kepedulian pemprov kepada masyarakat di Jatim. Pasalnya, menjelang Bulan Ramadan dan hari besar keagamaan hampir dipastikan bahan pokok cenderung mengalami kenaikan harga.

“Insya Allah pasar murah ini sangat membantu masyarakat. Wujud pemerintah sangat peduli dengan ketersediaan bahan pokok yang wajar. Bukan yang paling murah tapi yang wajar, yang terjangkau oleh masyarakat. Dan jangan sampai terganggu bulan Ramadan ini hanya karena harga naik,” ujarnya.

Selain gelaran pasar murah, Adhy menyampaikan, untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, ia bersama tim dari forum komunikasi pimpinan daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jatim sudah turun ke pasar-pasar melakukan pemantauan.

“Saya kerap mendapatkan update mengenai harga bahan pokok di Jatim. Bahkan, harga-harga yang disampaikan oleh Disperindag Jatim ini diberikan setiap pagi. Sarapan saya subuh-subuh adalah daftar harga sekarang, saya bagaikan pedagang sekarang, tahu persis harga yang naik apa,” ungkapnya.

Adhy membeberkan bahwa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan yaitu beras. Naiknya harga komoditas yang satu ini lantaran harga gabah kering giling di tingkat petani memang mengalami kenaikan mencapai Rp7.320 per kg atau sekitar 44,6% dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 5.000.

Maka dari itu, intervensi seperti pasar murah inilah menjadi salah satu solusi. “Bapak ibu pasti terdampak, tapi kami mengendalikan harga di pasar supaya serendah mungkin tidak jauh melesat dari HET (Harga Eceran Tertinggi) bahkan kita melakukan operasi pasar seperti saat ini” ucapnya.

Selain beras, komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah harga cabai. Harga rata-rata cabai rawit merah sebesar Rp 47.566 per kg naik Rp 2.017 per kg, dan cabai merah besar Rp 71.017 per kg yang naik Rp 13.753.

Sementara untuk komoditas seperti daging sapi, ikan maupun unggas dipastikan tidak mengalami kenaikan harga yang siginifikan. “Ini musim hujan, panennya kena hujan, kemudian tingkat keawetannya untuk disimpan itu juga hanya enam hari, ini yang sedang kita lakukan bagaimana distribusi, tanam itu tidak harus bersamaan,” jelasnya.

Kegiatan pasar murah, lanjutnya, adalah satu dari banyaknya kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat dari Gubernur Jatim periode 2019 – 2024, Khofifah Indar Parawansa. Selama kepemimpinan Gubernur Khofifah, pasar murah telah rutin digelar dan sudah dilakukan di semua kabupaten/kota di Jatim.

“Pasar murah ini sebetulnya sudah didesain waktu Ibu Khofifah dan Pak Emil menjabat. Wanti-wantinya adalah Pak Pj tolong yang sudah dilakukan saya khususnya untuk orang miskin tetap dilanjutkan bahkan ditingkatkan salah satunya pasar murah,” ungkapnya.

Adhy juga menyampaikan saat ini Pemprov Jatim tengah melakukan koordinasi agar produksi antar kabupaten kota di Jatim bisa menjaga cadangannya. Seperti membuat korporasi petani nelayan untuk menjaga agar produk-produk mereka tetap terjaga dan ada di Jatim.

“Jangan sampai hilang, beras kita surplus, 30 persen kita jaga untuk cadangan kita sendiri, jangan sampai orang Jawa Timur yang petaninya banyak menghasilkan lebih tapi membeli berasnya tetap beras orang lain,” tuturnya.

Salah seorang warga, Astuti (75) mengatakan dirinya bersyukur bisa mendapatkan beras premium gratis langsung dari Pj Gubernur Adhy. Beras tersebut, akan digunakan untuk kebutuhan rumah tangganya.

“Mudah-mudahan lancar terus tugasnya bapak. Supaya bisa sering juga ada pasar murah seperti ini. Karena masyarakat butuh sekali,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.