Harga Gula Naik, Gubernur Khofifah Dorong Percepatan Regulasi Impor

oleh -117 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah meninjau produksi gula di PT Kebun Tebu Mas Lamongan, Minggu (15/3).

LAMONGAN, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengaku harga gula di pasaran telah mencapai Rp 16 ribu-Rp 18 ribu per Kilogram. Namun demikian, kebutuhan gula pada bulan Maret masih mencukupi.

“Untuk bulan ini cukup. Tapi harga di lapangan sudah mengalami koreksi terus,” kata di sela kunjungannya ke pabrik gula PT Kebun Tebu Mas, Lamongan, Minggu (15/3).

Pihaknya khawatir jika tidak dilakukan langkah-langkah untuk bisa menyuplai kebutuhan gula, maka harga gula menjelang puasa akan meningkat lagi. Oleh karena itu, Pemprov Jatim butuh ada percepatan untuk impor gula.

“Terutama dalam bentuk raw sugar atau apapun bentuknya. Karena pabrik gula di Jatim ini pabrik yang sudah memiliki pengalaman dan mesin berteknologi modern,” ujarnya.

Gubernur Khofifah diwawancarai wartawan.

Sebelumnya, pada tanggal 14 Maret, Khofifah mengaku sudah masuk impor gula sebanyak 35 ribu ton raw sugar. Dari 35 ribu ton yang masuk, ke PT Kebun Tebu Mas sebanyak 10 ribu ton. “Jadi ada proses yang masih harus dikeluarkan dari kepabeanan sebanyak 25 rb ton,” ucapnya.

Khofifah berharap, proses regulasi dapat terjadi percepatan dari pemerintah untuk menunjuk siapa yang melakukan impor. Sehingga, pemprov bisa mengukur percepatan raw sugar itu kapan sampai dan bisa terdistribusi di pasar.

“Kalau tidak diimpor, sampai menjelang puasa tidak akan cukup stoknya. Tapi ini sudah impor dan kita akan terus berkordinasi bagaimana menjelang puasa, masyarakat akan tercukupi seluruh kebutuhan-kebutuhan pokoknya,” ungkap mantan Menteri Sosial RI tersebut.

Pemenuhan kebutuhan ini, sudah dikordinasikan oleh tim Disperindag, Pemprov dan kementerian di pusat. “Mudah-mudahan segera ada penunjukan siapa importirnya, kuotanya berapa dan kita bisa melakukan inspeksi pabrik gula mana yang akan melakukan produksi,” tuturnya.

Hingga pertengahan Juni mendatang, kebutuhan pasokan gula di Jatim diperkirakan mencapai 109 ribu ton. Angka kebutuhan tersebut bisa meningkat menyusul datangnya Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Tingginya kebutuhan ini dikhawatirkan akan terus mempengaruhi harga gula di Jatim jika tidak segera dilakukan percepatan impor. “Setiap bulan kebutuhan gula di Jatim mencapai 37 ribu ton,” kata Khofifah.

Musim giling produksi gula di Jatim sendiri baru dilakukan awal Juni. Sehingga, jika dirata-rata mulai pertengahan Maret hingga pertengahan Juni kebutuhan gula mencapai 109 ribu ton.

“Jadi ada kekosongan pada pertengahan Maret,  April, Mei sampai pertengahan Juni. Karena itu kita sudah bersurat dan berkordinasi dengan berbagai kementerian untuk bisa memberikan percepatan terkait impor gula apakah dalam bentuk raw sugar atau bentuk gula konsumsi,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.