Hari Tani Nasional, Gubernur Khofifah: Masih Sedikit Anak Muda Tekuni Sektor Pertanian

oleh -87 Dilihat
oleh
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengajak generasi millenial Jatim menggeluti sektor pertanian. Dia yakin sentuhan teknologi kekinian, inovasi dan kreativitas, serta luasnya akses pasar dapat memajukan pertanian di Jatim.

Hal itu disampaikan Khofifah pada peringatan Hari Tani Nasional 2020 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (24/9/2020). Hari Tani Nasional sendiri diperingati setiap tanggal 24 September.

Khofifah menyebut sektor pertanian merupakan komponen penting yang dapat menyelamatkan ekonomi negara. Terlebih di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

“Sektor ini bisa menguatkan ketahanan pangan, menyediakan lapangan kerja dan bisa menanggulangi kemiskinan di masyarakat,” ujar mantan Menteri Sosial ini.

Menurutnya, mayoritas petani kita didominasi oleh petani berusia tua. Masih sedikit anak muda yang mau menekuni sektor pertanian. Petani dianggap kurang prospek dan kurang bergengsi.

Padahal, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ditambah situasi global kekinian sektor ini sangatlah strategis. “Regenerasi menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar,” sergahnya.

Jika hal ini diabaikan, maka bukan tidak mungkin dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang, Indonesia, atau khususnya Jatim akan kekurangan petani. “Padahal, Jatim sendiri merupakan lumbung pangan nasional untuk support 16 provinsi di wilayah Indonesia Timur,” ucapnya.

Mencari kerja saat ini, lanjutnya, bukanlah hal mudah. Tidak seimbangnya industri dengan pencari kerja membuat persaingan menjadi sangat ketat. Belum lagi dtambah situasi ekonomi global dimana banyak negara masuk ke jurang resesi.

Karenanya, ia mendorong generasi millenial mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Salah satunya di sektor pertanian.

“Peluang bisnis sektor pertanian masih sangat luas untuk digarap kaum milenial. Semangat mereka saya yakin mampu membawa pembaharuan dalam pembangunan pertanian di Jatim,” tambahnya.

Jika jumlah petani millenial kian bertambah, Khofifah menyebut akan mendongkrak perekonomian di daerah dan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan begitu, perekonomian di Jatim bisa berkembang dan mengurangi urbanisasi pemuda ke kota.

“Baru sedikit petani di Indonesia yang memanfaatkan teknologi dan internet. Dari data BPS, angkanya masih berkisar 15 persenan. Nah, jika ruang-ruang ini kita manfaatkan secara optimal maka sektor pertanian menjadi usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.