SURABAYA, PETISI.CO – Aksi unjuk rasa menolak RUU KPK merembet ke Surabaya. Kali ini, giliran ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surabaya demo di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (24/9/2019).
Meski tak membuat kemacetan lalu lintas di jalan Gubernur Suryo, aksi HMI mendapat kawalan ketat dari aparat keamanan. Di halaman Grahadi, disiapkan sejumlah mobil rantis dan water canon sejak pagi hari.
Dalam aksinya, ratusan massa HMI itu menggelar orasi di sebelah timur pintu masuk halaman Grahadi. Mereka menyoroti isu-isu yang menjadi sorotan publik, seperti RUU KPK, RUU KUHP, RUU Ketenagakerjaan dan Karhutla.
“HMI akan terus konsisten mengawal persoalan keummatan dan kebangsaan. Kita tidak bisa tinggal diam dengan dinamika yang terjadi hari ini,” kata ketua umum HMI Cabang Surabaya, Andik Setiawan di sela demo.
Sebagai lembaga anti korupsi, KPK saat ini berada dalam sorotan publik. Bukan hanya persoalan UU KPK hasil revisi baru yang terkesan melamahkan KPK. Tetapi juga komitmen KPK jangan sampai bermain politik.
“KPK harus tetap kuat menjaga nilai-nilai keadilan dan independensi lembaganya. RUU KUHP akan banyak menimbulkan persoalan sosial dibawah,” ujarnya.
Karena itu, HMI mengutuk segala bentuk tindakan korupsi, penyelewengan kekayaan dan kekuasaan negara. Presiden harus bertanggung jawsb atas UU KPK baru bila bermasalah dengan menerbitkan Perppu.
“Kami juga menuntut pimpinan KPK harus bersih dan berintegritas. Menuntut pengkajian ulang materi RUU KUHP agar sesuai dengan cita-cita konstitusional,” ucapnya. (bm)
