ISABA Terapkan PPK, Jumat Istighosah dan Sholat Berjamaah

oleh -68 Dilihat
oleh
Siswa ISABA Putra, sholat Jumat berjamaah, di halaman sekolah

BATU, PETISI.CO – Sebanyak 352 siswa SMP Islam 01 Batu (ISABA), terapkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Khusus di hari Jumat, siswa menerapkan pembiasaan setiap pagi guru dan siswa wajib menerapkan senyum, salam, dan sapa.

Siswa ISABA Putri, usai melaksanakan keputrian mereka melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah

“Pagi, selain salam, sapa, senyum guru, dan murid, semua guru yang datang terlebih dahulu mereka langsung menyambut siswa di depan pintu gerbang,” ucap guru pendidikan agama Islam, Syarul Fitrotul.

Selain itu, masih kata dia, sesuai dengan materi yang kita berikan kepada siswa, maka terkadang beda di lapangan. Sehingga solusi yang diberikan kepada mereka yaitu melalui tanya jawab.

“Untuk mengatasi rasa jenuh, dan penat maka siswa saya kasih tanya jawab, dan permainan dengan cara sambung ayat di dalam ayat suci Al-qur’an. Ketika tanya menjawab, siswa mampu maka siswa diberi reward, yaitu diberi nilai dan snack untuk penyemangat dan memotivasi siswa,” paparnya.

Ia tekankan, pagi siswa langsung melaksanakan Sholat Dhuha, di musholla. Lalu siswa masuk kedalam kelas masing-masing, membaca surat-surat pendek, dan khusus hari Jumat selesai Sholat Dhuha siswa langsung istiqosa, yang dipandu dengan pengeras suara dari kantor.

“Pada hari Jumat, bagi siswa yang kelas IX mereka mengikuti Bimbingan Baca Tulis Qur’an. Setelah itu pembelajaran seperti biasa, Sholat Dzuhur berjamaah, Sholat Ashar berjamaah,” tegas guru senior ini saat ditemui di sekolahnya, Jumat (2/11/2018).

Menurutnya, lanjut Fitrotul, bagi siswa laki-laki di hari Jumat, mereka mengikuti Sholat Jumat di halaman sekolah. Terus bagi siswa putri, mereka mengikuti kegiatan keputrian yang ditutup dengan Sholat Dzuhur berjamaah.

“Keputrian, materi yang kita berikan yaitu seputar agama Islam, dicontohkan pergaulan menurut ajaran Islam dan pacaran menurut Islam. Pergaulan menurut ajaran Islam, ketika beteman yang bukan muhkrimnya harus ada jarak. Sedangkan pacaran di dalam Islam itu sendiri, tidak ada kata pacaran yang ada ta’aruf. Saling mengenal diantara keduanya (keluarga),” bebernya.

Ditambahkan, kata dia, untuk masalah kewanitaan, yaitu menyangkut masalah nifas, haid, dan mandi besar. Selain itu siswa diberikan bagaimana tata cara tentang berhijab yang benar menurut Islam. Memakai hijab yang menutupi dada.

“Bukan hanya itu saja, siswa juga kita berikan tatacara kecantikan menurut Islam yaitu yang alami, diantaranya cantik dari air wudhu. Cinta sholawat, siswa dicetak menjadi seorang muslimah, yang berahklakul karimah,” tandansya

Golnya, pembiasaan di ISABA ini nantinya akan menjadi unggulan diantaranya pengajian, istiqhosah yang dilakukan setiap satu minggu sekali, di rumah siswa, secara bergiliran.

“Tujuanya, untuk membuat siswa bisa melakukan ketika terjun langsung di masyarakat. Dapat mengenalkan kepada masyarakat, bahwa ISABA pembiasaanya lebih dominan dan ditingkatkan ke religius. Selain itu siswa dicetak menjadi insan yang agamis, dan minimal mereka bisa menjadi Imam,” pungkas dia yang sudah mengajar dua tahun ini, di SMP Islam 01 Batu. (eka)

No More Posts Available.

No more pages to load.