Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Pendaki Gunung Arjuno

oleh -64 Dilihat
oleh
Jenazah korban saat dievakuasi petugas.

BOJONEGORO, PETISI.CO – Jenazah Bimantar Fediansyah, asal Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Kota, Bojonegoro korban tersambar petir saat mendaki Lereng Gunug Arjuno, Pasuruan tiba dirumah duka, Rabu (14/12/2016) sekitar pukul 23.00 WIB. Kedatangan jenazah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jurusan Pendidikan Keolahragaan ini di sambut dengan isak tangis dari keluarga, tetangga dan para kerabat korban.

Jenazah putra pasangan dari Jayadi dan Sriatun ini dibawa ke rumah duka dengan menggunakan ambulan. Di mata tetangga dan kerabat, anak nomor tiga dari empat bersaudara ini dikenal sangat baik dan pendiam. Mereka tidak menyangka jika Bimantara tewas tersambar petir saat mendaki Lereng Gunung.

“Anaknya sangat baik, pendiam, sering membantu orang tuanya saat berjualan, tidak menyangka kejadian itu menimpa mas Bima,” kata Yunnardi, tetangga korban, Kamis (15/12/2016).

Rasa duka mendalam dirasakan oleh kedua orang tuanya. Ketika jenazah tiba dirumah, ibu korban shok dan pingsan berkali-kali. Bahkan, ibu korban tidak kuasa melihat jenazah putranya untuk yang terakhir kalinya.

“Ibunya sempat pingsan berkali-kali sebelum jenazah mas Bima tiba dirumah dan ibunya juga tidak kuasa melihat jenazah putranya untuk yang terakhir kalinya,” ucap tetangga Bimantara.

Usai tiba dirumah duka, jenazah langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Mojokampung yang tak jauh dari rumahnya.

Seperti diketahui, Bimantara Ferdiansyah tersambar petir bersama dua temannya saat mendaki Lereng Gunung Arjuno, Pasuruan. Akibat tersambar petir tersebut, Bimantara tewas, sedangkan dua temannya mengalami luka-luka. (gal)