Jadi Bupati Dharmasraya Periode Kedua, Sutan Riska Targetkan Bangun Bandara

oleh -181 Dilihat
oleh
Ilustrasi.

DHARMASRAYA, PETISI.CO – Bupati Petahana Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, menargetkan pembangunan Bandar Udara (Bandara) di daerah itu, guna menopang kebutuhan transportasi masyarakat.

“Secara umum Sumatera Barat sudah banyak tertinggal dari provinsi tetangga, Riau dan Jambi, dengan keberadaan Kabupaten Dharmasraya yang dekat dengan dua wilayah itu, menjadikan daerah kita ini memiliki peran strategis sebagai ruang layanan publik bagi segenap lapisan masyarakat untuk tingkat Provinsi Sumatera Barat,” ungkapnya dalam kegiatan temu ramah bersama masyarakat Jorong Lubuk Lesung, Kecamatan Koto Salak, Senin (02/11/2020) malam.

Menurutnya, mengembangkan fasilitas bandara adalah salah satu upaya untuk itu, karena dengan keberadaan pusat transportasi udara tersebut di Dharmasraya akan memberikan manfaat multiplier efek yang luar biasa bagi upaya peningkatan ekonomi masyarakat serta membuka ruang pengembangan bagi industri berskala nasional.

Karena, lanjutnya Riska, dengan adanya potensi perpindahan orang atau barang dari dan menuju Dharmasraya, akan semakin memicu efek perputaran uang secara lokal dan itu artinya akan menimbulkan gerak ekonomi yang lebih terbuka bagi masyarakat.

“Saya secara pribadi sudah membicarakan rencana ini bersama pihak Kementerian terkait, dan bahkan secara prinsip sudah disetujui oleh Presiden Republik Indonesia, Ir H Joko Widodo,” ujarnya.

Hal itu, lanjutnya, ditandai dengan telah disetujuinya rencana penyambungan ruas jalan dari Kabupaten Dharmasraya menuju ruas tol Trans Sumatera guna menjamin ketersediaan sarana konektivitas wilayah yang memadai.

Salah satu ruang yang juga akan dimanfaatkan sebagai jalan penghubung, jelasnya, salah satunya akan memaksimalkan ruas jalan di Kecamatan Koto Salak yang merupakan pintu gerbang dari Kabupaten Muaro Tebo, Provinsi Jambi.

“Selain untuk kepentingan penyediaan moda transportasi udara bagi masyarakat dan membuka kelancaran terhubungnya akses lalulintas, arti penting lainnya adalah bagaimana peranan fasilitas tersebut mampu menunjang tugas-tugas kemanusiaan dalam menyuplai bantuan jika Provinsi Sumatera Barat tertimpa bencana gempa dengan segala efek ikutannya,” ulasnya.

Dengan keberadaan dua Bandara utama di Sumatera Barat di kawasan pesisir barat Sumatera yang dikenal memiliki potensi gempa berkekuatan besar, lanjutnya, dapat memicu terputusnya akses suplai bantuan cepat dari luar akibat rusaknya landasan pacu Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padang Pariaman dan Bandara Tabing di Kota Padang.

“Meskipun Dharmasraya adalah salah satu kabupaten baru, namun pemikiran kita semua harus jauh melompat ke depan karena hanya dengan bekerja keras dan saling bahu membahu dalam memajukan daerah kita, maka peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasiskan kearifan lokal yang menjadi cita-cita pemekaran dapat diwujudkan secara bertahap,” tutupnya. (gus*)

No More Posts Available.

No more pages to load.