SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhir-akhir ini acap kali melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh wilayah di Kota Surabaya, tujuannya tidak lain ialah untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus Corona. Namun yang menjadi pertanyaan adalah seberapa aman zat yang terkandung di dalam cairan pembunuh bakteri tersebut?
Begini penjelasan dari Kepala Bidang Peternakan dan Penyuluhan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Meita Irene Wowor, disinfektan yang digunakan dalam penyemprotan itu mengandung zat bernama Benzalkonium Chloride. Apa itu Benzalkonium Chloride? Ternyata zat tersebut telah umum digunakan pada produk-produk kebersihan tubuh yang digunakan sehari-hari sehari-hari, seperti shampo hingga obat tetes mata.
“Benzalkonium Chloride ini sebagai bahan antiseptik dan disinfektan. Mulai obat mata, shampo dan sanitizer,” kata Meita, Selasa (24/3/2020).
Meita melanjutkan, kandungan itu berfungsi sebagai pembunuh mikroorganisme, diantaranya, yaitu jamur, virus, dan bakteri. Zat tersebut juga dapat digunakan sebagai antiseptik apa bila konsentrasi penggunaannya rendah dan bisa juga sebagai disinfektan jika digunakan dalan konsentrasi tinggi.
“Yang punya kita ini lebih ramah. Jadi, dapat dipastikan aman baik dari sisi konsentrasinya hingga bahannya,” lanjutnya.
Menurut Meita, upaya penyemprotan disifektan yang dipakukan Pemkot Surabaya merupakan bentuk preventif pencegahan menyebarnya virus Corona. Namun langkah ini (penyemprotan) bukanlah pangkah pengobatan atau kuratif.
“Kita memastikan ini aman, bahannya biasa juga digunakan sebagai bahan obat tetes mata,”ungkapnya.
Mungkin, penyemprotan ini bukan hal yang baru bagi warga Surabaya mengingat Pemkot juga telah sering melakukannya ditengah gencaranya langkah pencegahan terhadap Corona. Selain itu Pemkot juga melakukan upaya lain, seperti pemasangan wastafel lengkap dengan sabun cuci tangan hingga instalasi chamber dan tunnel sterilization. (nan)