MOJOKERTO, PETISI.CO – Peresmian Program Kabupaten Mojokerto ODF (Open Defecation Free) 2020 dipimpinWakil Bupati Mojoketo Pungkasiadi didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Hery Suwito, Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, Dinas Kesehatan Didik Chusnul Yakin, di gedung Graha Bina Sehat PPNI Jabon Kecamatan Mojoanyar Mojoketo, Selasa (30/10/2018).
Dalam sambutannya, Wabup mengatakan, salah satu program nasional yang merupakan upaya pembangunan kesehatan adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), program ini dijabarkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
STBM adalah program nasional bidang sanitasi, bersifat pendekatan untuk merubah perilaku higiene, strategi disusun dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian milenium development good.
“Tahun 2005 pendekatan community ledtotal sanitation (CLTS) dilakukan uji coba pada enam kabupaten dan selanjutnya kembangkan pada 2006 dan 2007, hasilnya, tahun 2007 ada 680 desa di Indonesia yang telah mendeklarasikan kondisi bebas praktek BAB sembarangan atau ODF,” ujar Wabup.
Didik Chusnul mengatakan, status kesehatan masyarakat paling banyak didasarkan pada perilaku dan faktor lingkungan mencapai 45%, salah satu cara hidup sehat adalah dengan terbentuknya ODF.
“Mestinya kita mampu dengan upaya dari ibu Wakil Ketua TP PKK yang sudah mengumpulkan Ketua TP PKK desa dan kecamatan untuk tanda tangan komitmen ODF 2020. Data terakhir, kata Didik akses penduduk terhadap jamban sehat di Kabupaten Mojokerto baru 80,6%, sedangkan penduduk yang belum memiliki jamban sebanyak 19,4%, berarti PR kita tidak sampai 20%, sehingga saat ini desa yang ODF berjumlah 49, kami proyeksikan semua tuntas 100% pada tahun 2020,” ungkapnya.(nang/syim)