Kapasitas Labkesda Surabaya Bakal Tingkatkan Daya Tampung Hingga 4.000 Spesimen

oleh -58 Dilihat
oleh
Pertemuan Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran, Unand, dengan Wali Kota Surabaya. (Foto : ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Kapasitas Laboraturium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Surabaya akan ditingkatkan. Rencananya pada akhir Agustus 2020 nanti, daya tampung pengujian spesimen bisa mencapai 4.000 sampel.

Labkesda Surabaya sendiri direncakan bakal beroperasi di minggu awal bulan Agustus. Kemudian akan dilakukan peningkatan kapasitas pada akhir bulan Agustus, hal tersebut bertujuan untuk mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19.

“Di Surabaya tracing banyak, tapi tracing tidak bisa dilanjutkan dengan PCR karena keterbatasan kapasitas. Makanya saya usahakan dalam minggu pertama Agustus, lab itu bisa beroperasional. Kemudian minggu terakhir Agustus atau minggu pertama September, target saya sudah masuk ke 4000,” Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Dr dr Andani Eka Putra, Minggu (19/7/2020).

Berdasarkan informasi yang diterima, Kedatangan Dr dr Andani ke Jawa Timur sendiri merupakan tugas yang langsung diberikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Doni Monardo.

Selama menjalankan mandat yang diberikan, dr Andani akan berbagi pengalaman kepada para dokter atau tim medis terkait upaya mempercepat penanganan Covid-19. Hal itu berkaca dari kesuksesannya dalam menangani kasus Covid-19 di Sumatera Barat.

Pada sehari sebelumnya, Sabtu (18/7/2020), dr Andani juga telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sedap Malam.

Selama pertemuan itu, mereka berdua melakukan pembahasan tentang penanganan Covid-19, terlebih pada kapasitas pengujian spesimen di laboratorium milik Pemkot Surabaya itu.

Ia juga menyempatkan waktu untuk melakukan peninjauan ke tempat pengujian spesimen Covid-19 di Labkesda tersebut.

dr Andani menyatakan kesanggupannya untuk membantu Pemkot Surabaya dalam upaya meningkatkan kapasitas pengujian pada spesimen Covid-19 di Labkesda Surabaya.

“Oleh sebab itu BNPB harus suplai semua kebutuhannya. Hari ini saya inventarisir semua kebutuhannya (Labkesda), akan saya kirim ke Surabaya. Nah, akan saya atur supaya bisa cepat diadakan, target kita itu,” katanya.

Menurut dia, upaya tracing yang selama ini dilakukan oleh Pemkot Surabaya sudah bisa dikatakan massive. Akan tetapi, ia menilai jika tracing itu harus diimbangi dengan adanya kapasistas pengujian spesimen yang mumpuni.

Selain itu, jumlah tenaga Lab akan dilakukan penambahan secara bertahap dengan melibatkan beberapa pihak.

“Jadi kita akan tambah SDM (labkesda) nanti pelan-pelan sampai 60 orang, kita latih dia. Kita libatkan teman-teman juga dari FK Unair,” jelasnya.

Sambil menunggu tahapan oprasional dari Labkesda Surabaya, sampel tracing akan dialihakan terlebih dahulu ke lab di Unand Kota Padang. Di laboratorium Unand Padang, pengujian spesimen bisa mencapai 3000 per hari.

“Kita kirim langsung (sampel dari Surabaya) ke lab di Unand Padang, Insya Allah saya bisa bantu,” terangnya.

Ia menilai, tingginya jumlah kasus karena banyaknya pemeriksaan yang dilakukan itu belum tentu jelek. Sebab, jumlah kasus itu tidak sama dengan jumlah kasus positif.

Lanjutnya, Jika di Kota Surabaya semakin banyak jumlah kasus yang diperiksa, maka positivity rate cenderung akan turun.

“Karena kita berhasil memotong penularan. Biasanya makin banyak testing, positivity rate makin turun. Sepanjang positivity rate tidak naik itu baik,” jelasnya.

Prinsip utama dalam pemeriksaan Covid-19 yaitu berbicara tentang bagaimana cara memutus mata rantai penularannya. Ia mencontohkan, jika yang ditemukan oleh Pemkot Surabaya adalah orang tanpa gejala atau gejala ringan, maka itu adalah hal yang baik.

“Sebab orang-orang itu yang justru berpotensi sebagai penular,” pungkasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.