KBS Menggelar Parade Satwa

oleh -53 Dilihat
oleh

Semarak HUT RI ke 73 dan Songsong HUT KBS ke 102

SURABAYA, PETISI.CO – Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, dan juga dalam rangka menyongsong HUT Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke 102, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2018 nanti. Kebun Binatang Surabaya menggelar acara Parade Satwa, Sabtu (18/8/2018).

Beberapa satwa dikirab mengelilingi area kebun binatang, diantaranya, 4 ekor jenis burung, yaitu, Aves, Elang Bondol, Kakatua Jambul Kuning, Kakatua Raja, jenis Reptil 1 Ular Phython Retuculatos dan 1 Iguana hijau, jenis Mamalia 1 Domba Merino, 1 ekor Kuda, 2 ekor Unta punuk satu, 4 ekor Gajah Asia.

Sebelum kirab satwa, acara dibuka terlebih dahulu dengan tarian remo yang dibawakan oleh siswi kelas 1 SMP, kemudian dilanjutkan dengan memperkenalkan satwa – satwa yang hendak mengikuti parade diarea tersebut.

Direktur Utama KBS Choirul Anwar, menjelaskan, bahwa acara parade ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pengunjung. Selain itu juga dalam rangka HUT RI ke 73, juga menyambut HUT KBS yang ke 102.

“Melalui acara ini kami menghimbau kepada para pengunjung, untuk tidak memberikan makanan dan melempar benda apapun kepada semua satwa yang ada di dalam KBS ini,” tegasnya.

Sementara Humas Kebun Binatang Surabaya Wini, menambahkan, bahwa untuk tahun lalu kebetulan bertepatan dengan hari cinta puspa, oleh karena itu untuk tahun 2018 ini diambil Parade, dalam rangka memperingati HUT RI ke 73, dan juga untuk menyongsong ulang tahunnya Kebun Binatang Surabaya (KBS).

“Tujuannya dari parade ini, adalah untuk pengenalan ke masyarakat, tentang edukasi konservasi satwa, dan disini kita tekankan supaya masyarakat lebih mengenal dan menyayangi satwa,” ujarnya

Selain itu, lanjut Wini, supaya mereka tidak memberi makan sembarangan, ikut menjaga dan merawat terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, kemudian juga untuk peran serta satwa dalam rangka HUT RI ini bersama dengan jumlah species satwanya.

“Karena kalau kita memberi makan yang bukan makanan satwa, pasti dampaknya negatif. Karena semua satwa di sini sudah kita sesuaikan dengan jenis dan kuantum,” paparnya.

Masih Wini, yang artinya, seperti saat ini kita mengadakan Feeding Time di kandang Rusa, jadi makanan yang diberikan adalah makanan tambahan saja, karena untuk makanan pokoknya sudah kita siapkan.

Teknisnya kalau kita mengadakan acara feeding time, pagi makanan pokok tidak kita berikan, makanan tambahan saja yang kita berikan, pada saat siang hari baru kita berikan, ini juga perlu diketahui oleh para pengunjung, yang suka memberikan makanan terutama kacang.

“Memang mereka ingin lebih dekat dengan satwa, tetapi bukan kacang sebenarnya identik makanan satwa, karena di sini untuk kacang kulit ini bukan berarti makanan pokok. Kalaupun sayuran yang kita ambil adalah kacang panjang,” ujarnya.

Maka hal ini juga perlu diketahui supaya mereka tidak melempar makanan sembarangan, dan supaya mereka lebih memahami apa sebetulnya makanan satwa, oleh sebab itu kita membuka acara feeding time ini.

“Harapan kami dengan diadakannya parade ini, mereka lebih mencintai dan mengajak masyarakat untuk ikut melestarikan satwa – satwa kita, terutama satwa yang mendekati titik kepunahan, jangan sampai anak cucu kita nanti hanya tinggal mendengar namanya saja terhadap satwa itu,” pungkas Wini Humas KBS. (bah)