Kepala Bappenas Bersama Bupati Pasuruan Bahas Sambungan Air hingga Wisata Halal

oleh -51 Dilihat
oleh
Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (tengah) mendengarkan penjelasan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf (dua dari kanan) didampingi Walikota Pasuruan, Syaifullah Yusuf (dua dari kiri) di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti Jumat (16/4/2021). Foto:istimewa

PASURUAN, PETISI.COMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pasuruan Jumat (16/4/2021).

Tak hanya meninjau proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kecamatan Winongan, tapi diskusi ‘gayeng’ mengenai rencana pembangunan Wisata Halal pun mengalir.

Untuk diketahui, pasca melihat perkembangan SPAM Umbulan di lokasi proyek, Suharso melanjutkan agenda kunjungan kerjanya ke Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti.  Pertemuan berlangsung dengan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf serta Walikota Pasuruan, Syaifullah Yusuf.

Di momen tersebut, Bupati Pasuruan menyampaikan masterplan rencana pembangunan Wisata Halal di Kabupaten Pasuruan. Diantaranya tentang progress revitalisasi objek wisata Pemandian Alam Banyubiru yang mendapat respon positif dari Menteri PPN/ Kepala Bappenas agar dioptimalkan pelaksanaannya.

“Ke depannya, kami menggagas konsep sekaligus merealiasikan pembangunan kawasan Wisata Halal di Kabupaten Pasuruan. Seperti yang saat ini dilaksanakan yaitu revitalisasi pemandian alam Banyubiru di Kecamatan Winongan,” papar Gus Irsyad.

Untuk diketahui, Konsep Wisata Halal di Pemandian Banyubiru sengaja dibuat untuk bisa memberikan ruang dan kesempatan masyarakat agar bisa berenang sesuai syariat agama. Yakni kolam renang alami khusus untuk laki-laki dan kolam renang buatan khusus perempuan.

Dijadikannya Banyubiru sebagai Kawasan Wisata Halal berasal dari aspirasi seluruh warga yang kemudian dimasukkan ke dalam Visi Misi Bupati Pasuruan dan Wakil Bupati Pasuruan. Untuk bisa menjadikan Banyubiru sebagai Wisata Halal, Pemkab Pasuruan akan terus melakukan berbagai macam persiapan.

Butuh 16 Ribu Sambungan Rumah Tangga

Sebelumnya, saat diterima oleh Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron, Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Manoarfa berdiskusi mengenai kebutuhan sambungan air besrih di Kabupaten Pasuruan.

“Kami masih membutuhkan 16 ribu lebih sambungan rumah tangga. Sehingga nantinya distribusi air bersih dari SPAM Umbulan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasuruan,” kata Wabup Mujib.

Peninjauan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Kecamatan Winongan, Kab.Pssuruan, Jumat (16/4/2021). Foto:istimewa

Merespon penjelasan Gus Mujib, Manoarfa menyatakan efisiensi dari SR tersebut sangat tergantung dari penataan kota. Dengan asumsi, apabila penataan rute tersebut berbelok-belok, maka penataan pipa juga akan mengikutinya. Pada akhirnya tidak mampu mencapai efisiensi yang diharapkan.

“Untuk SR efektifnya melihat dari penataan dan perencanaan kota atau tata kelola kota. Semakin bagus tata kelola kota, maka pipa akan bisa mengalirkan air secara baik. Ketika pipa meliak-liuk, maka akan membuat tingkat efisiensinya rendah,” ujarnya.

Saat meninjau proyek SPAM Umbulan, Suharso mengatakan, proyek SPAM Umbulan ini baru mampu menyediakan debit air 900 liter per detik dari total kapasitas 4.000 liter

Untuk itu, sesuai keinginan Presiden Jokowi yang meminta agar infrastruktur yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau PPP (Public Private Partnership) dan menggunakan anggaran sebesar Rp2,056 triliun ini, dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

“Sesuai amanah yang disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa penggunaan air ini untuk kepentingan banyak masyarakat. Bukan hanya di Pasuruan saja, tapi di Sidoarjo, Gresik dan Surabaya,” katanya.

Dalam kunjungannya, Suharso juga menceritakan bahwa sumber air Umbulan sudah ada sejak zaman pemerintah Hindia Belanda. Tepatnya saat pertama kali ditemukan Negeri Kincir Angin pada 1916 atau zaman kolonial. Pengelolaan pertama, kala itu dilakukan oleh Water Bedrij pada 1917.

Namun, pemerintah mulai membangun SPAM Umbulan setelah 45 tahun sejak direncanakan yakni pada 1973 silam. Namun, sejak saat itu pembangunan proyek tersebut tiba-tiba lenyap.

Kemudian di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintah kembali melanjutkan proyek ini sejak 2010 dan prakualifikasi satu tahun setelahnya yakni pada 2011.”Barulah ketika di era pemerintahan Pak Jokowi, proyek ini bisa goal dan sudah diresmikan maret lalu,” singkatnya.

Ditambahkannya, Investasi proyek SPAM Umbulan bertujuan mengalirkan air curah dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 liter air per detik dengan jaringan sistem transmisi dari mata air Umbulan ke lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Provinsi Jawa Timur, yaitu masing-masing PDAM Surabaya (1.000 liter per detik), PDAM Kabupaten Pasuruan (410 liter per detik), PDAM Kota Pasuruan (110 liter per detik), PDAM Kota Sidoarjo (1.200 liter per detik), dan PDAM Kota Gresik (1.000 per detik).

Hal ini membuat SPAM Umbulan akan mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 92.3 km melewati 16 titik pasokan.Skema yang digunakan dalam proyek ini adalah Built Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi selama 25 tahun, meliputi pekerjaan desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, pembiayaan sarana pengelolaan dan iaringan transmisi.

“Tinggal bagaimana kelanjutan dari keinginan seluruh warga bahwa air masuk ke sambungan rumah hingga terkecil,” ucapnya.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.