Keresahan Para Pecinta Jimny Seri 4

oleh -47 Dilihat
oleh
Kantor UMC dan Suzuki Jimny seri 4

SURABAYA, PETISI.CO – Citra kendaraan Suzuki yang memiliki jutaan penggemar dan pecintanya sedang dipertaruhkan, menyusul tidak bisa dipenuhinya order kendaraan keluaran terbaru Suzuki Jimny seri 4.

Hingga 4 Maret 2020, pemenuhan order Suzuki Jimny seri 4 belum ada yang terealisir. Sementara indent barang di sejumlah United Motors Centre (UMC) Suzuki disetop.

Namun kabar penyetopan order barang juga tidak jelas dari mana. Hanya saja, para pecinta Jimny tidak lagi berani memesan. Betapa tidak. Jika dihitung, kapasitas pemenuhan untuk konsumen di Indonesia, perusahaan Suzuki di Jepang hanya memberi quota 50 unit per bulan.

Sementara jumlah pemesan mencapai di atas 30 ribu orang. Jika salah satu dealer di Surabaya, order mencapai 200 unit dan  Surabaya mendapat jatah 2 unit per bulan, maka pemesan ke 200 baru akan mendapat unitnya pada bulan ke 400.

Itupun jika dealer tersebut setiap bulan mendapat jatah. Sedangkan di Surabaya saja ada belasan dealer UMC Suzuki.

“Ngeri Mas lihatnya. Akhirnya teman saya mengundurkan diri tidak jadi pesan. Menarik duitnya kembali. Lainya masih banyak yang membiarkan,” ujar Nia, warga Jl. Diponegoro.

Sementara itu, UMC Suzuki di Jalan Basuki Rachmat Surabaya, yang dihubungi Petisi.co, melalui marketingnya, Lusiana, mengatakan, pihaknya juga tidak bisa berkata apa-apa lagi soal Jimny 4.

Jika dianggap orderan disetop, pihak Suzuki buktinya masih memproduksi barang.

“Barangnya ada sih Pak. Tapi tidak bisa didatangkan, soalnya antreannya lama,” ujarnya.

Sayangnya, dia tidak mau terbuka berapa jumlah pemesan di kantornya. Dia menyarankan untuk menanyakan ke distributornya langsung di Jalan A Yani Surabaya.

“Kalau yang lewat sini ada yang menarik uangnya kembali. Tapi kami pun tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya, mewakili manager kantor Arif.

Di sisi lain, seorang pemesan bernama Doni, warga Medokan, mengaku cukup kecewa dengan Suzuki Indonesia. Jika memang tidak memiliki stok barang banyak, kenapa harus membuka order. Uang DP yang dibayarkan masyarakat itu, sudah dianggap sebagai hukum perikatan.

Maka penerima order wajib memenuhi barang yang dipesan dengan baik. Jika dibiarkan sedemikian rupa tanpa ada penjelasan, maka masyarakat konsumen Indonesia termasuk dirinya menjadi korban permainan.

“Jangan curanglah dengan masyarakat kita yang sudah telanjur cinta, malah dipermainkan. Suzuki Indonesia kan sudah tahu kalau tidak bisa mendatangkan barang dalam jumlah besar. Kenapa iklan Jimny digencarkan dan order dari konsumen diterima semua,” ujarnya.

Menurut Doni, Suzuki Indonesia telah terlihat motif bisnisnya memainkan pasar Indonesia dan menurutnya Suzuki Indonesia harus bertanggungjawab, tidak sebaliknya dibiarkan begitu saja hingga masyarakat membatalkan sendiri.

“Itu kan seenaknya. Kan di UU Perlindungan Konsumen diatur itu. Tunggu saja , kita akan permasalahkan,” pungkas Doni, yang juga praktisi hukum berkantor di Malang ini.(kim)