Kiai dan Gus-Gus Anjurkan Warga tak Perlu Datangi Reuni 212

oleh -59 Dilihat
oleh
Ketua Ikatan Gus-gus Indonesia KH Dr Ahmad Fahrur Rozi

SURABAYA, PETISI.CO – Rencana Reuni Akbar gerakan 212 yang bakal digelar pada Minggu (2/12/2018) di Monas, Jakarta, dinilai sejumlah pihak sudah tidak relevan.  Bahkan, ada yang khawatir aksi 212 berpotensi memecah belah umat.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Abdul Manan Ghani, menilai Reuni 212 tidak relevan, karena misi awalnya sudah berhasil. Yakni, ketika memprotes penistaan yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Saat ini, gerakan semacam itu rawan dipolitisasi dan menimbulkan permusuhan antar-sesama. “Umat merindukan momen-momen religius yang menyejukkan, tidak ditungganggi kepentingan politik, dan tidak menanamkan sikap membenci orang lain,” katanya dalam siaran persnya, Jumat (30/11/2018).

Meski demikian, jika reuni ini tetap diselenggarakan, KH Manan menekankan agar diisi dengan materi-materi menyejukan yang mengedepankan persatuan bangsa dan tidak memancing gesekan antar kelompok masyarakat.

Terpisah, Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), KH Ahmad Fahrur Rozi menganjurkan warga untuk tidak perlu berangkat ke Monas Jakarta. Ini karena lebih bagus membuat kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW atau berdoa bersama di wilayahnya masing-masing.

“Akan lebih bermanfaat jika kita ikut memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, istighatsah, doa bersama, kajian Alquran, di lingkungan sekitar kita. Apalagi kalau ke Jakarta kan menghabiskan biaya transportasi yang tidak sedikit,” ujar Gus Fahrur, sapaan akrabnya.

IGGI sendiri adalah jaringan putera kiai dan kiai-kiai muda yang tersebar di berbagai pesantren dan daerah di Indonesia. “Ada baiknya di tengah tahun politik yang semakin panas, momen keagamaan hadir memberi kesejukan,” ujarnya.

Meski demikian, IGGI tidak bisa melarang masyarakat untuk berangkat ke Jakarta. ”Silakan saja kalau ada yang berangkat. Jangan malah saling menghasut, saling menebar kebencian. Yang sejuk saja yang dihadirkan ke umat,” ujarnya Pengasuh Pesantren An-Nur Bululawang, Malang, itu.

Selain dari jaringan putera kiai dan kiai-kiai muda, imbauan senada datang dari Gubernur Jatim Soekarwo. Dia mengimbau kepada warga Jatim tidak perlu berangkat ke Jakarta untuk menghadiri Reuni 212.

“Saya menyampaikan, pertama, aspirasinya saja yang disampaikan, tidak usah orangnya (datang). Jadi, demokrasi yang sangat kualitatif itu kontennya, bukan fisiknya yang kemudian tidak ada konten,” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo. (bm)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.