Kick Off Meeting SUMP, Gubernur Khofifah Optimis Wujudkan Konektivitas di Kawasan Gerbangkertosusila Plus

oleh -73 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah menandatangani kesepakatan bersama dalam program SUMP di Grahadi, Selasa

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus berupa mewujudkan konektivitas di kawasan Gerbangkertosusila Plus (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Sidoarjo-Surabaya-Lamongan-Jombang-Bojonegoro-Tuban).

Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati/Walikota Gerbangkertasusila plus dengan  pemerintah Jerman melalui Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dalam program Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP), di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/11/2022).

Kerjasama tersebut, juga ditandatangani bersama delapan kepala daerah yang masuk dalam kawasan Gerbangkertosusila Plus. Kedelapan kawasan tersebut yakni Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kab Gresik, Kab Bangkalan, Kab Mojokerto, Kab Sidoarjo, Kab Lamongan, Kab Jombang, Kab Bojonegoro dan Kab Tuban.

Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan, Kick Off Meeting SUMP ini membutuhkan komitmen tinggi dari seluruh para bupati/walikota yang masuk dalam kawasan Gerbangkertosusila Plus.

Pihaknya optimistis Kick Off ini akan menjadi komitmen bersama untuk mendukung pembangunan di kawasan metropolitan plus, sekaligus menjadi pengungkit perekonomian di Jatim.

“Kick Off ini akan menjadi komitmen untuk menggerakan roda pembangunan, mobilitas barang dan jasa, meningkatkan sektor investasi dan juga sektor ekonomi di Jatim. Saya yakin setelah Kick Off SUMP ini seluruh tim akan memberikan support kerjasama terbaik,” jelasnya.

Selanjutnya, Khofifah berpesan agar proses pelaksanaan SUMP dilakukan dengan perencanaan yang matang. Hal-hal teknis juga harus dipersiapkan serta dikoordinasikan dengan banyak lintas sektor.

Karena itu, Khofifah akan mengembangkan rencana pengembangan angkutan masal berbasis jalan, pengembangan bandara juanda, pengembangan kawasan pelabuhan, hingga pengembangan angkutan massal berbasis rel sampai reaktivasi jalur Kereta Api.

“Setelah Kick Off Meeting SUMP ini, saya meminta seluruh tim harus bergerak cepat melakukan koordinasi. Sambil berjalan, hal-hal teknis harus segera di koordinasikan. Jika ingin reaktivasi jalur kereta maka harus segera berkoordinasi dengan PT. KAI,” ujarnya.

Dalam pengembangan wilayah Gerbangkertosusila ini, pemerintah Jerman akan memberikan hibah mencapai 1,49 juta Euro atau setara 23 milliar.  Mengingat Jatim adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tibgg8, investasi yang tinggi serta dianugerahi masyarakat yang partisipatif serta sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar.

“Secara geodemografi kawasan Gerbangkertosusila Plus memiliki luas kurang lebih 10.845,73 km2 atau 22,69 % dari luas Jatim dengan jumlah penduduk sebanyak 13,8 juta jiwa lebih atau 33,80 % dari penduduk. Ini adalah potensi yang begitu besar untuk mengungkit perekonomian Jatim,” jelasnya.

Khofifah menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah Jerman dengan dana hibah SUMP melalui KfW. “Tentu akan menjadi bagian yang penting. Proses perencanaannya adalah hibah dari pemerintah Jerman melalui KfW,” ucapnya.

Pihaknya berharap, kerjasama Pemprov Jatim dan pemerintah Jerman bisa terus berlanjut tidak hanya sebatas pembangunan transportasi publik. Namun, juga turut memberi kontribusi pada sektor pembangunan hijau di Jatim.

“Saya sampaikan terima kasih kepada pak Olaf dari Green Infrastuctur Inisiatif. Karena ini akan menjadi bagian, tidak hanya komitmen untuk membangun Transportasi Publik diantara metropolitan plus, juga komitmen untuk membangun pembangunan hijau,” tandasnya.

Principal Portfolio Manager Green Infrasstructure Initiative (GII) KfW Olaf Goerke menyampaikan bahwa kerjasama ini menjadi kelanjutan komitmen Pemerintah Indonesia dan Jerman dalam sektor prakarsa teknologi hijau di Indonesia.

Langkah pertama yang diambil adalah dengan melalui SUMP di Gerbangkertosusila yang diharapkan bisa digunakan untuk membangun investasi lanjutan. “Tidak hanya planning hari ini, tetapi juga ada investasi kedepannya,” tandasnya.

Dirinya mengaku sangat optimis dengan kerjasama yang dibangun hari ini mengingat kawasan Jawa Timur dalam hal ini Kota Surabaya telah menjadi wilayah yang penting bagi pengembangan kerjasama antara Indonesia dan Jerman.

Komitmen Bersama SUMP yang ditandatangani oleh delapan Kab/Kota ini menghasilkan lima poin kesepakatan. Hal ini mengacu pada surat dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dengan Gubernur Jawa Timur No. 050/9232/201/5/2020 per tanggal 20 Mei 2020.

Juga, Pengaturan Pelaksanaan antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan KfW tentang Pengembangan Rencana Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan untuk Wilayah Metropolitan Surabaya (Gerbangkertosusila) per tanggal 27 September 2021.

Serta Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/743/KPTS/013/2022 Tentang Tim Koordinasi Pengembangan Rencana Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan Untuk Wilayah Metropolitan Surabaya Periode Tahun 2022-2024.

Adapun lima poin kesepakatan bersama ini menyatakan pada poin pertama Mendukung kebijakan dalam penanganan emisi mobilitas perkotaan untuk mewujudkan transportasi rendah karbon yang berkelanjutan di kawasan Perkotaan Gerbangkertosusila Plus.

Kedua, mewujudkan akses yang aman ke sistem transportasi massal rendah karbon, aman, bersih, handal dan terjangkau sebagai salah satu kebutuhan dasar di kawasan perkotaan Gerbangkertosusila+.

Point Ketiga, memprioritaskan sistem mobilitas perkotaan berkelanjuian di kawasan perkotaan Gerbangkertosusila+, yang mengintegrasikan transportasi publik, pengguna sepeda,pejalan kaki, dan solusi rendah karbon dalam perencanaan dan pengembangan kebijakan alokasi anggaran publik.

Pada point keempat, Memperkuat perencanaan dan implementasi mobilitas perkotaan yang partisipatif, melalui koordinasi kelembagaan antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta dan masyarakat dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Sedangkan, pada poin kelima Melakukan penyelarasan dan pengintegrasian program dan kegiatan dalam dokumen perencanaan daerah, untuk mewujudkan sistem transportasi massal rendah karbon yang berkelanjutan di kawasan perkotaan Gerbangkertosusila Plus. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.