Komitmen “Indonesia Bebas Kebutaan”, Eyelink Foundation Gelar Operasi Katarak

oleh -84 Dilihat
oleh
Pembina Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM(K) menandatangani MoU dengan PBNU, Unusa dan Pemprov Jatim

SURABAYA, PETISI.CO – Mengambil momentum satu abad Nahdlatul Ulama (NU), Eyelink Foundation Bersama PBNU, dan Unusa menggelar operasi katarak dan berbagi kacamata secara gratis.

Komitmen “Indonesia Bebas Kebutaan” ini didukung penuh oleh Eyelink Foundation, melalui upaya percepatan pemberantasan kebutaan dalam agenda bakti sosial kesehatan mata di Pulau Bawean, Gresik, 6-11 Februari 2023.

Penandatanganan MoU antara Eyelink Foundation bersama PBNU, Unusa, Pemprov Jatim serta beberapa lembaga terkait yang terlibat dalam kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan di Tower RSI A Yani, Sabtu (4/2/2023). Kegiatan ini akan dilakukan selama tahun 2023 dan dilaksanakan di beberapa daerah di Jatim.

Selain Eyelink Foundation, Yarsis, Unusa, dan Dinas Kesehatan Jatim, lembaga yang terlibat dalam aksi sosial kesehatan itu adalah Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dan Komite Mata Daerah.

Dipilihnya Bakti Sosial Kesehatan mata di Bawean untuk pertama kalinya ini, mengingat data di sana menunjukkan ada ratusan masyarakat mengalami gangguan penglihatan akibat katarak kelainan refraksi di pulau kecil yang merupakan bagian dari Kabupaten Gresik.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh inisiasi Eyelink Grup yang rencananya akan melakukan bakti sosial operasi mata katarak di Pulau Bawean, dan nantinya dilanjutkan dengan kota-kota lain di Jatim.

“Gangguan penglihatan seperti katarak, memang tidak menular, namun menyebabkan kebutaan,” tandasnya.

Pembina Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K) menyebutkan, dari hasil pemeriksaan dan skrining awal pihak Eyelink Foundation pada 24-26 Nopember 2022, terdapat 296 orang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium dari 900 warga yang diperiksan.

Ratusan pasien akan mendapatkan operasi katarak & Pterygium gratis selama 1 pekan ini (6-11 Februari 2023). “Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” katanya.

Selain gangguan penglihatan katarak dan Pterygiium, disebutkan, ada pula pemeriksaan pada 900 siswa. Alhasil, 135 diantaranya menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya.

Dalam pelaksanaan baksos ini, Eyelink Foundation melibatkan 4 Dokter Mata & 40 tenaga medis. Baksos ini akan dijalankan bertahap hingga akhir tahun 2023 mendatang.

Setelah tahap awal di Februari, rencananya akan dilanjutkan dengan skrining lanjutan serta operasi katarak, Pterygium, hingga pemberian kacamata gratis.

“Masih sebagian warga saja kami periksa, harapannya dalam setahun ini bisa mencakup seluruh warga di Bawean dan segera memberikan tindakan untuk mengembalikan kondisi penglihatan mereka,” jelasnya.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Muhammad Nuh, menyebutkan, MoU yang ditandatangani itu tidak hanya dilaksanakan di Bawean, Gresik. Tapi, akan dilakukan di daerah-daerah di Jatim.

“Yarsis bersama rumah sakitnya dan Unusa akan mensuport kegiatan dalam kegiatan ‘Indonesia Bebas Kebutaan’ yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran,” ujarnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.