Komitmen Terhadap Lingkungan Sosial, PT BSI Rekrut 2.190 Warga Lokal Banyuwangi

oleh -134 Dilihat
oleh
Adi Sjoekri saat dialog dengan puluhan wartawan dari berbagai media

SURABAYA, PETISI.CO – Lingkungan merupakan salah satu isu yang sering muncul di seputar dunia tambang. Tak terkecuali bagi perusahaan tambang emas di Banyuwangi, PT Bumi Suksesindo (BSI). Isu lingkungan seolah tidak pernah lepas dari aktivitas perusahaan tambang dalam melaksanakan kegiatannya.

Sebagai payung hukum, pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan yang bertujuan menjaga serta meminimalkan dampak atas aktivitas tersebut. Aturan-aturan itu memastikan perusahaan selalu menerapkan praktik-praktik pertambangan yang baik (good mining practices) dalam setiap kegiatannya.

Praktik-praktik atas keselamatan dan kesehatan kerja, keselamatan operasi pertambangan, serta konservasi sumber daya merupakan upaya yang BSI lakukan dari hari ke hari.

Direktur Utama PT BSI, Adi Adriansyah Sjoekri menuturkan bahwa kegiatan lingkungan di perusahaannya meliputi pengelolaan pencemaran air, udara, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), dan pemantauan kualitas lingkungan air, udara, dan tanah; merehabilitasi lahan; hingga menjaga keanekaragaman hayati.

Hingga saat ini, perusahaan telah mengidentifikasi 325 jenis flora and 190 jenis fauna terdapat di hutan Tujuh Bukit, termasuk Elang Jawa yang sangat langka dan dilindungi.

“Untuk rehabilitasi lahan, BSI telah berhasil mereklamasi 63,35 hektare area di Tujuh Bukit Operations, sejak 2016 sampai akhir 2021,” kata Adi Sjoekri dalam siaran persnya, Selasa (1/11/2022).

Pihaknya memastikan bahwa kinerja lingkungan di perusahaannya menerapkan prinsip-prinsip yang berstandar internasional. Oleh karenanya, perusahaan menerapkan ISO 14001 mengenai Environtmental Management System (EMS) yang sertifikatnya diperoleh pada 2015.

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan di bidang lingkungan berbuah manis tahun ini. Perusahaan berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus di ajang Good Mining Practices (GMP) Award 2022, yaitu aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, penerapan konservasi mineral dan batubara, dan pengelolaan keselamatan pertambangan.

“Kami bahagia karena komitmen dan kinerja semua komponen perusahaan menunjukkan hasil yang positif,” ujarnya.

Di bidang sosial, PT BSI terus memenuhi komitmennya dalam memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, masyarakat sekitar perusahaan adalah prioritas utama penerima manfaat.

Program tanggung jawab sosial perusahaan terealisasi melalui program-program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program-program ini bertujuan mengembangkan kehidupan sosial masyarakat serta pemberdayaan ekonomi.

Untuk periode 2021, PT Bumi Suksesindo menggelontorkan Rp 31 miliar lebih untuk merealisasikan program-program PPM. Anggaran tersebut terserap ke dalam delapan bidang konsentrasi, yaitu pendidikan, kesehatan, tingkat  pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga  komunitas dan infrastruktur.

Adi Sjoekri memastikan program-program tersebut, masih berjalan hingga saat ini. Seperti, pembangunan jalan Sumberagung-Sumbermulyo sepanjang  2,2 kilometer yang hingga saat ini masih berlangsung.

“Kami berupaya agar program-program perusahaan bisa bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat. Mendukung  program pemerintah, namun tidak menggantikan peran pemerintah,”  tuturnya.

Komitmen BSI terhadap lingkungan  sosialnya juga berlaku terhadap formasi  karyawan. Jumlah karyawan PT BSI dan mitranya yang beroperasi di Tujuh Bukit Operations sebanyak 3.153 orang. “69 persen atau 2.190 karyawan merupakan warga lokal Banyuwangi,” tegasnya.

PT BSI merupakan perusahaan pertambangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), berdasarkan Keputusan Bupati Banyuwangi nomor 188/547/KEP/429.011/2012 tanggal 9 Juli 2012.

PT BSI telah memiliki izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP)  seluas 4.998 ha. Terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran,  Kabupaten Banyuwangi, dengan kegiatan saat ini berfokus pada unit bisnis produksi emas dan tembaga di Tujuh Bukit Operations atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu.

Kualitas sumberdaya mineral pada Tujuh Bukit Operations diakui negara sebagai aset dengan nilai sangat strategis. BSI kemudian ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) pada 26 Februari 2016.

PT BSI memulai produksi pada lapisan oksida dengan penambangan bijih (ore) perdana pada 1 Desember 2016. Aekaligus menandai peralihan kegiatan perusahaan dari tahap konstruksi ke tahap operasi Desember produksi.

Dengan menerapkan konsep green mining, semua aktivitas di tambang emas Tujuh Bukit terbuka untuk kepentingan publik sesuai batasan peraturan perundangundangan. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.